1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak
Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut? |
Hal yang yang memotivasi saya ingin menjadi guru penggerak adalah: 1. Saya melihat ada sebuah harapan baru yang ingin dibuat oleh Kementrian pendidikan dengan bergabung nya Mas Nadim sebagai menteri pendidikan. Banyak program-program di dunia pendidikan seperti sekolah penggerak, organisasi penggerak dan program lainnya yang saya lihat sangat bagus untuk pendidikan Indonesia kedepannya. Selain itu, Dengan teknologi pendidikan yang dibawa oleh kementerian pendidikan saat ini sangat membuat saya termotivasi untuk mempelajari teknologi atau aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran saya di kelas dan saya berharap saya bisa mempelajarinya ketika lolos di pendidikan calon guru penggerak. 2. Saya ingin bergabung dan juga belajar untuk transformasi pendidikan yang lebih baik kedepannya dengan bergabung dalam kelompok ini. 3. Hal yang ke tiga yang membuat saya termotivasi adalah ada salah satu teman saya di sekolah sudah menjadi calon guru penggerak angkatan ke-3. Saya melihat teman saya yang berhasil masuk sebagai guru penggerak ada begitu banyak perubahan dalam dirinya yang pertama perubahan sikap walau pun masih muda tapi dewasa dalam bersikap. Dari apa yang saya lihat dari rekan saya tersebut membuat saya ter motivasi untuk bisa mengikuti program Calon guru penggerak ini? 4. Hal yang ke-4 mengapa saya ter-motivasi mengikuti program calon guru penggerak ini adalah saya melihat cara pandang rekan saya yang mengikuti program guru penggerak terhadap sesuatu yang terjadi baik pada teman guru maupun siswa semakin baik dan luas sehingga mendapatkan solusi yang terbaik dalam menangani suatu kasus atau masalah di lingkungan sekolah. Selain itu, saya merasa apa yang di dapat rekan saya di dalam pendidikan calon guru penggerak ini sangatlah berharga dan memiliki nilai tambah bagi seorang guru agar dapat menambah wawasan dan cara pandang yang berbeda dan luas. Alasan tersebut |
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya! |
Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak adalah: Keinginan kuat untuk melakukan perubahan dalam diri untuk bisa menerima masukan dan belajar hal-hal baru dalam meningkatkan kompetensi diri sebagai seorang guru. Kelebihan selanjutnya yang bisa mendukung saya dalam mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah sudah bisa menggunakan aplikasi Canva. Aplikasi Canva memiliki banyak kelebihan dari aplikasi online lainnya. Aplikasi Canva bisa dipakai untuk membuat berbagai banyak hal seperti membuat Video, Presentasi dan juga hal-hal lainnya yang bisa digunakan dalam pekerjaan. Untuk saat ini content di aplikasi canva yang sudah saya kuasai adalah membuat Video pembelajaran, presentasi materi dan juga bagaimana membuat rekaman layar agar bisa dipakai dalam pembelajaran di kelas. Kelebihan selanjutnya yang bisa mendukung saya sebagai guru penggerak adalah penggunaan aplikasi-aplikasi interaktif seperti Padlet, Jamboard serta game-game interaktif seperti Kahoot dan juga Wordwall yang bisa mendukung saya dalam pembelajaran di kelas. Aplikasi-aplikasi tersebut di atas merupakan aplikasi-aplikasi yang saya pelajari dari pengimbasan seorang calon guru penggerak dimana CGP tersebut berasal dari sekolah tempat saya mengajar. Dari aplikasi-aplikasi yang saya pelajari dari rekan calon guru penggerak tersebut sangat membantu saya dalam pembelajaran di kelas. Dengan aplikasi-aplikasi tersebut itu juga diharapkan bisa menjadi aspek yang mendukung saya dalam menjalani tugas sebagai seorang guru penggerak |
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada) |
Kira-kira sekitar bulan Maret tahun 2021 yang lalu dimana pembelajaran di sekolah dialihkan ke pembelajaran Daring dikarenakan adanya Virus Covid- 19. Pada masa tersebut kami para guru diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran Daring dengan menggunakan Aplikasi ZOOM dan Google classroom. Karena saya belum fasih menggunakan Aplikasi zoom dan google classroom maka saya membuat group WA sehingga bisa mengirimkan materi langsung di group WA. Namun seiring berjalannya proses pembelajaran Daring terutama dengan menggunakan WA group saya melihat bahwa siswa-siswi yang saya ajar mulai merasa bosan dengan proses belajar daring yang itu-itu saja. Sebagai seorang guru yang belum fasih dengan pembelajaran dengan penggunaan aplikasi-aplikasi interaktif tentu sangat membuat ketidaknyamanan dalam diri karena bagaimanapun siswa harus bisa merasakan suasana menyenangkan dalam belajar Daring. Pergumulan saya pun mulai tampak denga adanya seorang calon guru penggerak yang ada di sekolah tempat saya bekerja. Saya melihat rekan saya tersebut tidak bosan-bosan berbagi ilmu yang dia miliki bagi rekan-rekan guru di sekolahnya. Awalnya saya ragu meminta bantuan Rekan Guru CGP tersebut karena jujur saya benar-benar belum memahami penggunaan aplikasi. Namun dengan tekat dan niat saya untuk melakukan perubahan dari diri saya dan agar bisa memberikan pengalaman pembelajaran daring yang menyenangkan maka maka saya memberanikan diri untuk meminta bantuan untuk diajar bagaimana menggunakan aplikasi-aplikasi interaktif yang menyenangkan bagi siswa-siswi saya dalam pembelajaran Daring. Setelah mempelajari aplikasi-aplikasi yang saya dapatkan dari rekan saya tersebut selanjutnya saya melakukan perubahan proses pembelajaran dalam pembelajaran daring. Penggunaan aplikasi-aplikasi yang interaktif seperti Canva, Padlet, Jamboard serta beberapa aplikasi game interaktif seperti Kahoot dan Wordwall sangat membantu saya sebagai seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran daring yang menyenangkan di dalam kelas saya. Dengan aplikasi-aplikasi yang saya pelajari dari rekan saya, saya bisa membuat video, presentasi pembelajaran yang diseling dengan game-game interaktif yang bisa memberikan semangat belajar siswa. |
|
2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.
Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas! |
Pada tahun 2015 ketika saya di terima mengajar di Kupang, saya diberikan tanggungjawab oleh kepala sekolah untuk mengasuh kelas VIII seluruhnya dan ini awal pengapdian saya di sekolah formal, setelah berjalannya selama 1 tahun, saya menemukan berbagai masalah siswa/siswi dan mencoba untuk menyesuaikan dengan metode teman-teman guru senior namun hasilnya kurang efektif, maka saya mencoba untuk berbaur dengan siswa/siswi, jajan bersama di kantin saat jam istirahat bercerita seadanya, pada saat di kantin saya temukan ada kelompok kecil yang duduk bercerta sambil ketawa bahagia ada yang muka bersedih, hal ini membuat penasaran dan mencoba untuk mencari tahu dan akhirnya saya menyimpulkan ide kreatif kelompok teman sebaya itu sangat tepat, dan saya mulai eksekusi tahun 2016 sampai 2022 Pihak-pihak yang terlibat adalah para orang tua siswa,wali kelas dan ketua kelas, alasan melibatkan mereka adalah mereka adalah orang yang mengenal siswa/siswa lebih dahulu sebelum saya sebagai guru bimbingan dan konseling mengenalnya, berbagai sember data tambahan saya mendapatkan selalu dari wali kelas,ketua kelas dan orang tua, kemudia data-data itulah yang menjadi acuan untuk saya mencari solusi atas masalah-masalah yang terjadi |
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan? |
Kesulitan yang saya hadapi saat bekerja sama dengan rekan sejawat dan siswa dalam kelompok teman sebaya adalah bagaimana membangun pemahaman karena ada banyak teman-teman yang merasa ide itu kurang tepat dan ada juga yang merasa sebagian perhatian siswa/siswi kepada saya dan jauh lebih dekat dan akrap sehingga mulai ada sikap tidak suka dan mulai memprofokasi. Dalam menjalankan suatu komitmen tentu tidak terlepas dari suka dan tidak suka dan itulah dinamika hidup, dan inilah yang saya hadapi dalam menjalankan komitmen itu, ada banyak penolakan mulai dari siswa,orang tua dan teman-teman guru, ada siswa yang menolak untuk berkerja sama menemukan masalah siswa/siswi lainnya dan juga ada yang menolak untuk bercerita bersama, penolakan dari orang tua biasanya ada orang tua yang sudah membiasakan anaknya bergaul bebas dan telibat dalam pergaulan bebas begitu saya mencoba berkomonikasi akan ada berbagai alasan bahkan menyangkali itu, penolakan dari teman-teman guru biasanya masalah klasik senior, junior, seringkali ditolak karena masih status honorer tetapi mau melebihi mereka dan ini yang sangat sulit dan sering gagal Respon saya terhadap situasi tersebut, saya selalu fokus pada tujuan dan terus menjalankan komitmen dengan konsisten sebab saya menyadari ini hanya soal pradigma dan butuh waktu untuk memberi hasil. |
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama? |
Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama adalah dengan meminta dukungan sepenuhnya dari pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah dan reakan-rekan guru untuk bisa mendukung secara penuh, para siswa yang tergabung dalam kelompok teman sebaya dan membangun komonikasi dengan pihak sekolah, dan terus membangun komonikasi dan berdiskusi dengan teman-teman guru, orang tua siswa, hal-hal penting yang menjadi tujuan saya membentuk kelompok teman sebaya tesebut karena , agar semua dapat memahami dengan baik dan benar sehingga semua bisa berkomitmen dan konsisten mengawal semua rencana bersama, ada kegiatan yang melibatkan pihak luar sehigga perlu dapat ijin dari pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah, wali kelas dan guru mata pelajaran dan juga orang tua murid, sebab kalau sudah kegiatan melibatkan pihak luar tentu mengorbankan jam pelajran dan jam pulang sekolah, dari semua hasil komonikasi dengan berbgai pihak untuk mendapatkan kerja sama mereka sangat antosias dan dengan senang hati mereka mengijinkan dan bekerja sama dalam bergai aksi yang dilakukan hingga kami berkomitmen bersama dalam menjalankan kegiata kelompok teman sebaya dan sekarang sudah ada juga pihak luar yang melakukan kerja sama rutin dalam dalam melatih mereka, pihak luar yang dimaksud adalah bkkbn karena ada program mereka yang sangat cocok dengan kelompok teman sebaya yaitu, konselor sebaya dan pendidik sebaya. Dari semua uapaya yang telah saya lakukan tentu masih belum maksimal kiranya dengan menjadi bagian dari guru penggerak nanti bisa jauh lebih baik untuk mewujudkan merdeka belajar bersama demi generasi emas bangsa |
Bagaimana hasilnya? |
Hasil dari segala proses yang telah dilakukan mampu di terima dengan baik oleh kepala sekolah, teman-teman guru, orang tua murid dan parsiswa itu sendiri, teman -teman guru yang merasakan langsung mengajak kerja sama untuk kunjungan rumah para siswa yang para di anggap bandel atau memiliki kebutuhan khusus bukan abg, para orang tua siswapun rutin berkomonikasi dan sering mengundang saya kerumah untuk bercerita tentang perkembangan anak-anaknya,siswa/siswi yang ikut terlibat langsung menjadi anggota kelompok teman sebaya merasakan dampaknya bagaiman menjadi pemimpin, sudah tamat dan sampai tingkat SMA dan Perguruan tinggipun masih aktif berkomonikasi dan terlibat dalam komonitas -komonitas sosisal dan organisasi intra dan ektra kampus dan saya sering di undang kekomonitas mereka untuk berbagi dengan teman-teman di komonitas mereka. |
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas! |
Pada Tuhun 2017 dan 2020. Pada tahun 2017 kejadian yang saya hadapi dari rekan kerja sendiri adalah sebagai orang muda dan juga guru baru kurang lebih 2 tahun menjadi guru saya menemukan oraganisasi Siswa Intra sekolah dan Pramuka,kurang berjalan efektif seperti pelatihan kader tingkat dasar dan kemping maka saya berinisiatif untuk berdiskusi dengan kepala sekolah,rekan -rekan yang muda di ajak kerja sama dan juga pembina Osis dan Pramuka dan awalnya mereka merespon dengan baik dan telah kami sepakat bersama untuk jalankan namun dalam perjalanan teman-teman senior menganggap itu adalah sebua ancaman dengan alasan saya guru honorer dan baru jadi tidak boleh melakukan sesuatua yang terlalu berlebihan. Pada 2020 saya kembali mengalami masalah dengan teman-teman guru senior, pada tahun pelanjaran berjalan saya ditugaskan kepala sekolah untuk menjadi Operator dapodik dan admin Erapor, pada saat berjalannya waktu teman-teman mulai protes kenapa saya yang harus di tugaskan tidak teman-teman yang sudah berstatus PNS, protesnya sudah mulai sampe pada kepala sekolah tetapi saya tetap fokus untuk kerja dan tunjukan sesuai tupoksi karena saya menyadari pemimpin pasti punya pertimbangan dan indikator tersendiri untuk memilih saya dan pada akhirnya teman-taman mengakui saya hingga kini kami suda terus bekerja sama. |
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya? |
Upaya yang saya lakukan ketika mengadapi situasi tersebut tetap tenang fakus dan terus membangun komonikasih degangan teman-teman yang melihat renda, saya menyadari bahwa ini soal waktu untuk mendapat pengakuan dan dalam komonitas manapun tentu sebagai pendantang baru butuh penyesuain dan dalam penyesuain itu tidak mulus-mulas saja, suka dan tidak suka adalah dua hal yang tak terpisakan, untuk membuat kita jauh lebih tangguh pada pilihan Peluang dan kesempatan yang dapat saya identifikasi dari situasi tersebut adalah sebagai guru pemulah yang terbilang masih sangat muda, ini bukan sebuah ancaman tetapi hanya benturan selamat datang untuk saya dibentuk menjadi orang yang akan jauh lebih kuat dan siap, saya menyadari hal-hal seperti itu tidak akan perna luput dari kehidupan sosial,maka sikap mereka terhadap saya adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian mereka terhadap saya dengan cara yang berbda atau tidak langsung, saya menganggap ini pelaung yang harus jadi kesempatan menyiapkan diri jauh lebih baik dari sekarang, agar hal serupa lain tidak terulang. |
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda? |
Pertimbangan-pertimbangan yang saya ambil dalam situasi tersebut adalah, selalu membangun pendekatan secara persuasif juga berdiskusi dengan para senior dan kemudian merefleksi diri, setelanya menemukan alternatif lain seperti setiap kali ada tugas dan tanggung jawab yang mau diembankan selalu mengusulkan pada pimpinan dalam hal ini kepala sekolah untuk diputuskan dalam rapat lengkap bersama para guru dan atau melalui foting dewan guru, karena dengan cara inilah saya juga bisa mengatahui seberpa besar pro dan kontra atas dinamika yang berkembang dalam lembaga kami, informasi lain yang biasanaya saya gunakan adalah mencari sumber tambahan yang saya yakini bisa dipercayakan untuk mengambarkan situasi keberadaan teman-teman senior, seperti mencari warga pendukung sekolah,mantan pimpinan dan guru pensiunan, sajak melakukan diskusi dan mengimpun informasih, puji Tuhan hingga kini semuanya bisa rukun dan saling menerima satu sama lain, apapun tanggung jawabnya saya selalu fokus pada tupoksi dan terus membangun pendekatan dan komonikasi kekeluargaan karena dengan cara itulah yang bisa menyatukan kami dari semua skat pradigma senior, junio,honorer dan PNS, untuk memperkuat keputusan-keputusan, saya tetap pada komitmen melakukan yang bisa saya lakukan dan melakukan apa yang di embembankan oleh pimpinan karena semua yang terjadi hanya pelengkap perjalanan dan yang terpenting adalah bagaiman saya terus fokus dan konsisten atas keputusan yang telah saya ambil, hal ini akan menunjukan jati diri saya selama menjadi bagian dari dunia pendidikan, hingga sekarang segian hal berhubungan dgn pembelajaran digital saya selalu dilibatkan oleh teman-teman guru senior. |
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya? |
Tindakan yang saya ambil ambil dari beberpa yang saya ambil dari adalah, ketika saya dan pengurus Osis dan Pramuka himpun berdiskusi dan melakukan aksi sosial terhadap siswa/siswi yang kurang mampu dan seprti sering tidak masuk sekolah karena tidak memiliki uang trnportasi dan buat aksi sosial berbagi kasih ke kampung pemulung, setelah sepakat bersama saya selalu sampaikan kepada kepalah sekoalah dan juga sampaikan kepada teman-teman guru senior sebelum eksekusinya dan hasinya sangat memuaskan karena respon dan partusipasi para guru senior sudah sangat positif dan ikut terlibat. Tindakan lain yang saya ambil soal penolakan saya dipercyakan menjadi operator Dapodik adalah mengusulkan kepada kepala sekolah unutk roling jabatan Operatornya pada setiap tahun pelajaran berjalan sehingga semua guru bisa merasakannya, usulan itu diterima, saya selalu mendapingi ketika operaror baru diberi tanggung jawab. |
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut? |
Waktu kejadian pada tahun 2017 awal dan 2019,saya mendapatkan masuakan sadar teman-teman senior yang biasa selalu mendukung saya,mereka mengingatkan saya agar tidak patah semangat dan tetap renda hati dan fokus pada tanggung jawab yang di embankan karena menurut mereka ini soal status senior dan junior bukan soal kemampuan yang mereka lihat, masukan-masukan itu saya cermati dan terus melakukan yang terabaik karena saya menyimpulkan ini adalah soal waktu untuk mendapatkan pengakuan. Hal yang saya rasakan ketika mendapatkan masukan dan umpan balik tersebut adalah lebih jelih dan teliti mengambil keputusan, selalu mengedepankan keseimbangan aspek rasa dan keadilan, benar adanya dugaan saya hanya soal waktu untuk kita terlihat mampu didepan mereka, hingga ada yang memnyampaikan permohonan maaf kepada saya tetapi saya selalu berterimaksih pada mereka karena dengan cara mereka itulah saya mendapat panggung untuk berbuat apa yang menjadi kelebihan saya, hingga kini masih terus belajar dan belajar agar bisa lebih kompoten dalam melayani. |
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda? |
Cara saya menanggapi masukan dan umpan balik adalah melihat itu adalah sebuah peluang,merespon dengan kepala dingin karena ini adalah kesempatan berharharga, tegoran yang nyata adalah metode mengasihi yang lebih profesional demi perubahan, saya dengan senang hati dan selalu mendengarkan, menyimak kemudian memilah mana yang bisa di adaptasikan dengan komitmen saya dan bisa diterima bersama, saya sangat yakin dan percaya bahwa setiap masukan dan umpan balik dari siapapun adalah baik adanya tergantung bagaiman kejelihan kita mendengar dan menerima itu, apakah mau dari kaca mata kuda atau kacamata minus, saya yang bersetatus honorer dan masih terbilang muda tentu masih membutuhkan banyak pengalaman walaupun punya pengetahuan yang cukup tetapi pengalaman butuh tindakan nyata, dengan cara mendengar dan menerima masukan dan umpan balik dari para senior adalah peluang terbaik untuk mendapatkan kesempatan belajar, karena saya yakin kesempatan seperti ini tidakan akan terulang dan juga tidak semua orang mendapatnaya meskipun banyak teman-teman seusia yang bilang saya terlalu sabar mengadapi semua serangan tetapi saya selalu bilang setiap kita menilai dengan standar kita masing-masing maka itulah hasilnnya. |
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda? |
Cara diluar kebiasaan yang biasanya terpaksa saya lakukan adalah pada kondisi terntu saya harus menyesuaikan dengan teman-teman mereka yang ketika di ajak melakukan sesuatu terobosan selalu berpikir uang atau apa yang di dapat, hal ini sangat bertantangan dengan komitmen saya karena saya telah berkomitmen apa yang akan di dapat ketika saya melakukan sesuatu itu hanya akan menjadi sebuah pengargaan bukan tujuan, karena kalau itu menjadi tujuan dan orientasi tentu saya hanya akan kerja target dan kualitas akan terabaikan, cara ini sangat amat saya tidak suka dan sulit di terima oleh nurani saya, prinsip ini sudah sejak saya kuliah dan terlibat dalam organisasi kemahasiswaan intra maupun ekstra kampus,tetapi berada dalam sistem dan kebiasaan-kebiasaan ini sudah sangat lama tertanam oleh para senior, karena dari semua umpan balik dan masukan kepada saya selalu menyimpulkan dengan tentang apa yang akan di peroleh dan siapa yang harus dapat bukan apa yang harus kita lakukan dan bagaimana hasilnya. |
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda? |
Hasil aplikasinya dari aspek kuantitas terbilang baik tetapi dari aspek kualitas tentu jauh dari harapan, karena saya mau berinovasi teman-teman selalu akan berpatokan pada tujuan lainnya,namun hal itu tidak menyurutkan semangat saya, saya terus membangun komonikasi dengan kepala sekolah dan ketua MGMP Bimbingan dan konseling untuk menwarkan ide sebagai solusi dan ide saya itu disepakati yakni saya melakukan kegiatan di luar jam pelajaran dengan cara melakukan home visit secara rutin tanpa surat tugas, artinya saya jalan secara sukarela dari rumah kerumah ketemu mereka untuk berbagi pengalaman dan memberikan motivasi, dari hasil kunjungan rumah respon orang tua mereka sangat baik karena mayoritas orang tua murid adalah,nelayan, pedegang kaki lima ,tukang ojek, driver dan pedagang sayuran di pasar harian dan buruh bangunan, sehingga konsentrasi dalam mengawasi anak-anak waktunya hanya malam hari, ketika kegiatan itu rutin saya lakukan dan mendapat respon yang baik maka saya bersepakat bersama orang tua murid untuk membuat buku kontrol belajar dengan menyepakati jadwal dan jam belajar bersama saat dirumah dan sekolah melibatkan wali kelas. Hal ini sudah menjadi rutinitas hingga covid awal 2019. |
5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut? |
Pada tahun 2016 saya membentuk kelompok teman sebaya, yang dikembangkan adalah para siswa/siswi, yang dipilih menjadi anggota kelompok teman sebaya, yang menjadi motivasi saya untuk melakukan pengembangan adalah, perekembangan zaman yang mengancam, budaya, moral dan karakter peserta didik yang kian terkikis , dalam dunia profesi saya bimbingan dan konseling hal-hal seperti itu adalah masalah dan tanggung jawab yang melekat sehingga perlu diantisipasi dengan bijak sejak dinih, disamping itu ada pelatihan dasar kepemimpinanan yang dikembangkan. |
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan. |
Hal yang menajadi fokus adalah memberikan pemahaman dasar tentang kepemimpinan dan kebersamaan,lebih pada karakter kepemimpinan agar mereka disiapakn untuk bersahing ditengah perkembang zaman digital, saya selalu aktif mengikuti dan pelajari berbagai aplikasi pembejaran untuk diterapkan, karena situasi serba instan kalau kita tidak bermain peran utnuk memberi pemahaman dasar , mencari ide untuk berbagi, kita akan kehilang nilai-nilai kepempinan dalam interaksi sosial budaya, moral dan karakter , generasi akan ketinggalan berabagai informasi kekinian dan menjadi tamu di zamannya. Agar mencapai tujuan yang dimksud maka berdiskusi bersama mencari waktu yang tepat disepkati bersama agar efektivitas kegiatan berjalan sesuai dengan renacana, dalam kesepakat itu sudah diberikan pemahaman dasar bagaimana menjadi menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, bisa kerja sama tim dan konsisten pada komitminnya, hal ini dilakukan agar harapan bersama bisa tercapai dengan baik, begitu juga mereka sudah mulai belajar bertanggung jawab dan siap menerima konsekuwensi atas komitmennya. |
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut? |
Dukungan yang saya berikan bagi peserta didik yang tergabung dalam kelompok teman sebaya yang yaitu : 1. Mempersiapkan materi kemimpinan dasar, materi tentang peran budaya dalam kemajuan zaman 2. Dukungan finansial. Dukungan finansial ini berhubungan dengan anggaran maka saya ikut terlibat dalam aksi-aksi penggalangan dana. Hambatan dari proses-proses yang sering terjadi antara lain : 1. Kurangnya komonikasi kadang membuat satu sama lain mulai saling mencurigai hingga berimbas pada efektivitas waktu kegiatan 2. Kendala kadang ada anggota yang putus asah karena semua pembiayaan diusahakan secara swadaya sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang total apa lagi anak masih usia bermain. 3. Kurangnya dukungan dari rekan-rekan guru seperti tidak memberikan ijin kepada peserta didik yang tergabung dalam kelompok teman sebaya. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut saya melakukan komunikasi dengan pimpinan juga melakukan pendekatan dengan rekan-rekan guru untuk meyakinkan mereka hal-hal posistif apa yang akan peserta didik dapatkan ketika mengikuti proses kegiatan hingga akhir. Selanjutnya saya juga melakukan pendekatan dengan orang tua untuk turut serta memberi dukungan kepada peserta didik yang tergabung dalam kelompok teman sebaya. Upaya-upaya yang saya lakukan untuk mempertahankan motivasi kepada peserta didik yang tergabung dalam kelompok teman sebaya adalah, membangun komunikasi dan pemikiran yang positif antara sesama siswa/siswi tentang bagaimana sebuah proses mencapai tujuan dan dalam perjalanan resiko seperti yang dihadapi itu tidak dapat dihindari sosial, terus memberikan arahan dan dasar kepimpinan dan berkomitmen. |
Bagaimana hasilnya? |
Dari semua proses perencanaan kegitan, hambatan, kendala dan solusi. Kami mendaptkan hasil yang baik sesuai harapan, kami melakukan berbgai aksi dan pembinaan yang berjenjang hingga para gurupun ikut terlibat dan tersenyum, sekarang sebagian besar dari mereka sudah mandiri dan menjadi pemimpin di SMA, Kampus bagi alumni dan bagi yang suda lulus mahasiswa mayoritas sudah menjadi pemimpin di tengah masyarakat mulai dari aparat Desa sampai pengurus PKH dan pekerja sosial lainnya, saya sengat yakin dari hasil ini kelak akan lebih banyak generasi yang menjadi bagian dari komonitas-komonita serupa lainya. |
留言