top of page

Contoh Jawaban 1 dan 2 modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri Refleksi Diri Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Contoh Jawaban 1 modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri Refleksi Diri Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Refleksi diri tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara

A. Refleksi Kritis -

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran Dalam konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Ada 2 hal yang harus dibedakan yaitu pendidikan dan pengajaran yang harus bersinergis satu sama lain. Pendidikan memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik). Pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan). Pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Peserta didik harus menggunakan dasar tertib dan damai, tata tentram dan kelangsungan hidup batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang. Pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan manusia. Pendidikan mesti disandarkan pada penciptaan jiwa merdeka, cakap dan berguna bagi masyarakat.


Akar pendidikan Ki Hadjar Dewantara menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya. Hal itu dikarenakan kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan, maka sistem pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa. Menurut Ki Hadjar Dewantara : “Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak – anak, yakni menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak – anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaanstinggi – tingginya”. Tiga ajaran penting dari Ki Hadjar Dewantara adalah Ing Ngarso Sung Tulodho : di depan, pemimpin harus memberi teladan dan contoh tindakan yang baik, Ing Madyo Mangu Karso : di tengah, memberi bimbingan dan motivasi serta menciptakan ide, Tut Wuri Handayani : di belakang, pemimpin memberi dorongan dan arahan” - Relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah saya secara khusus.


Dunia yang terus mengalami perkembangan, pergaulan hidup antarsatu bangsa dengan bangsa lainnya tidak dapat terhindarkan. Pengaruh kebudayaan dari luar pun semakin mungkin untuk masuk berakulturasi dengan kebudayaan nasional. Tetapi kita haruslah memilih mana yang baik untuk menambah kemuliaan hidup dan mana kebudayaan luar yang akan merusak jiwa rakyat Indonesia dengan selalu mengingat semua kemajuan di lapangan ilmu pengetahuan harus terorientasikan dalam pembangunan martabat bangsa. Yang harus dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat terwujud adalah menerapkan merdeka belajar yang berorientasi pada siswa atau peserta didik melalui pendekatan yang holistik. Pendidikan adalah usaha bangsa ini membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan dengan membuka tabir actual – transenden dari sifat alami manusia. Membuat orang berkarakter adalah tugas pendidikan. Esensi pendidikan adalah membangun manusia seutuhnya yaitu manusia yang baik dan berkarakter. Ki Hadjar Dewantara menilai pendidikan karakter tidak harus menjadi mata pelajaran sendiri, tetapi bisa terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain, metodenya dengan membiasakan perilaku baik menurut ukuran umum.


Pembelajaran yang bermuatan pendidikan karakter itu dapat kita implementasikan dari ajaran pendidikan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara melalui Trilogi pendidik. Aktualisasi ajaran Ki Hadjar Dewantara di era globalisasi saat ini sudah sangat mendesak untuk diterapkan, dan konteks Pendidikan Indonesia saat ini sudah menerapkan sistem pendidikan yang berkarakter budaya bangsa. Begitu pun di sekolah saya secara khusus saat ini sudah menerapkan pembelajaran yang bermuatan pendidikan karakter - Apakah saya sudah melaksanakan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru? Ya. Saya sudah melaksanakan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas saya sebagai guru. Saat ini saya sudah memberikan kebebasan kepada murid saya saat mereka belajar yakni menciptakan suasana diskusi yang lebih terbuka bersama teman saat mengemukakan pendapat, menyelesaikan soal dengan cara mereka sendiri.


B. Harapan dan Ekspektasi

Harapan yang ingin saya lihat pada diri saya sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini adalah:

1) Saya memahami dan mengimplementasikan pemikiran filosofis pendidikan Ki Hadjar Dewantara di lingkungan tempat saya mengabdi mengubah pola pikir saya dari mengajar ke menuntun

2) Saya bisa belajar mandiri dan berkolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi murid – murid di tampat saya mengabdi

3) Saya menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang berkualitas dan mandiri, bermanfaat bagi diri saya dan banyak orang

4) Saya mampu mengembangkan dan mengkomunikasikan visi sekolah yang berpihak pada murid kepada para guru dan pemangku kepentingan - Harapan yang ingin saya lihat pada murid – murid saya setelah mempelajari modul ini adalah murid – murid saya semakin termotivasi dan senang untuk belajar yang tentunya akan berdampak pada prestasi belajara mereka yang meningkat baik akademik maupun non akademik dan yang tidak kalah pentingnya yaitu murid – murid saya memiliki karakter yang baik yang mencerminkan profil pelajara Pancasila - Kegiatan, materi dan manfaat yang saya harapkan ada dalam modul ini adalah saya lebih memahami filosofi pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara dan dapat mengimplemetasikannya kepada peserta didik di tampat saya mengabdi.


Contoh Jawaban 2 modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri Refleksi Diri Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Refleksi diri tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara


1. A. Pengajaran dan Pendidikan

Ki Hajar Dewantara adalah bapak pendidikan Nasional, Beliau mengajarkan tentang mendidik dan mengajar itu seperti mengajar dan mendidik anak sendiri. Dengan cara sebagai orang tua, guru harus dapat memberi teladan yang baik, membimbing dengan kasih dan kesabaran. Sebagai pendidik, guru juga harus bisa berada di tengah tengah anak anaknya, sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh anak anaknya sehingga dapat memberikan pendidikan dan pengajaran dengan inovasi dan kreatif sesuai kebutuhan dan perkembangan jaman mereka. Kemudian sebagai pendidik guru juga harus bisa mendorong muridnya untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mandiri, beraklakh dan berbudi pekerti mulia.


B Kenyataannya kami tidak sepenuhnya melaksanakan seperti pandangan bapak Ki Hajar Dewantara. Kami bertindak seperti atasan dan bawahan, kami merasa kami yang wajib dimengerti dan dihargai. Kami mengajar dan mendidik atas dasar pekerjaan bukan pelayanan. Kami mengajarkan tentang karakter dan budi pekerti tapi kami tidak member contoh seperti yang kami ajarkan


C Saya belum sepenuhnya melakukan seperti yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. dan saya merasa belum merdeka dalam menjalankan tugas sebagai guru. Karena selama ini saya mungkin salah menerjemahkan proses pembelajaran dalam kurikulum sehingga anak didik tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengekspresikan pendapat ataupun kreatifitas mereka. Hal ini diperburuk lagi dengan tidak adanya evaluasi ataupun pengawasan dari kepala sekolah dan pengawas binaan.


2. Harapan dan Ekpektasi saya

a. Ada perubahan pemikiran dan pemahaman yang benar tetntang pendidikan dan pengajaran yang benar dan baik

b. Mereka mendapatkan pelayanan pendidikan dan pengajaran yang baik dan benar sebagai murid yang perlu dimengeri dipahami dihargai dan dikasihi

c. Praktek baik tentang mengajar dan mendidik yang baik, materi yang jelas mengenai cara cara maupun tips mengajar dan mendidik yg baik sehingga kami dapat dengan mudah memahami dan mempraktekkannya.

Terima Kasih, mohon tanggapan dari teman teman

Comments


Komentar

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page