top of page

Contoh Jawaban (14) Modul 1.3.a.6. Refleksi Terbimbing Visi Guru Penggerak


Peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi dalam diskusi?

Momen yang terjadi yang didapat dalam diskusi kelompok adalah adanya saling sharing antar anggota tim kelompok tentang kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing CGP dalam ruang diskusi kelompok. Kekuatan-kekuatan tersebut kemudian dituangkan di dalam sebuah presentasi kelompok yang didalamnya terdapat kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh CGP, rekan sejawat, para siswa dan juga aset-aset pendukung dalam lingkungan sekolah dan juga masyarakat sekitar. Setelah memetakan kekuatan dan aset-aset pendukung dalam lingkungan sekolah dalam bentuk presentasi, selanjutnya setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mepresentasikan hasil yang telah dikerjakan oleh setiap kelompok.

Perasaan apa yang muncul saat proses pembelajaran?

Perasaan saya sangat senang karena dengan diskusi kelompok ini saya bisa saling berbagi dan mendapatkan informasi dan memetakan kekuatan-kekuatan dan juga aset-aset yang dimiliki oleh setiap lingkungan sekolah yang ditempati oleh CGP. Saya juga merasa senang karena setiap kali Fasilitator memberikan materi terselip penggunaan aplikasi pemebalajaran interaktif yang digunakan seperti Kahoot dan juga mentimeter. Dengan penggunaan Aplikasi tersebuat membuat pembelajaran daring di LMS makin berwarna. Dengan Aplikasi interaktif yang dugunakan oleh Fasilitatior, saya bisa mempelajari dan menggunakannya juga dalam kelas saya sehingga ada kegiatan interakif antara Guru dan murid.

Pembelajaran apa saja yang diperoleh melalui peta kekuatan?

Melalui Pemetaan kekuatan, kita bisa mengetahui hal-hal positif apa serta kemampuan-kemampuan apa yang dimiliki oleh CGP, Guru serta siswa yang dimiliki oleh lingkungan sekolah yang Calon Guru Penggerak Tempati. Dengan Pemetaan Kekuatan, CGP bisa menganalisis hal-hal apa yang akan dikembangkan di dalam sekolah tersebut sehingga mampu mensukseskan visi sekolah yang diharapkan. Dengan Pemetaan Kekuatan, kita juga bisa menganalisis kebutuhan-kebutuhan pendukung agar visi yang diharapkan bisa tercapai. Hal yang juga saya pelajari adalah: Kita harus menghargai setiap kelebihan dan kekuatan dari masing-masing individu dalam lingkungan sekolah meskipun kekuatan atau kelebihan yang mereka miliki itu kecil.


Selaiain itu, dengan mengedepankan kekuatan dan hal-hal positif dari setiap individu ketimbang kekurangan yang dimiliki oleh setiap individu, maka akan muncul reaksi menghargai atara setiap individu dalam setiap anggota. Dengan adanya sikap saling merhargai tentang kekuatan dan kelebihan maka akan muncul Kolaborasi antar individu dalam sekolah. Dan dengan adanya Kolaborasi yang baik dari setia individu dalam sebuah organisasi atau komunitas dalam sekolah maka akan muncul niatan untuk mengembangkan sekolah ke arah yang lebih baik untuk mencapai visi yang dicita-citakan bersama.

Jika saya ingin membuat perubahan dengan konsep inkuiri apresiatif;
  • Apa saja yang perlu saya pelajari lebih lanjut?

  • Apa saja strategi yang dilakukan untuk melaksanakan perubahan?

Seperti konsep yang dikembangkan oleh David Cooperride bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan sebuah organisasi atau komunitas. Inti-inti positif inilah yang merupakan potensi dan aset organisasi yang perlu digali. Oleh karena itu yang perlu dipelajari lebih lanjut adalah memulai dari diri sendiri untuk mencoba mengenal kekuatan atau hal-hal positif yang dimiliki oleh rekan sejawat dan juga menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki sekolah. Dengan memetakan hal-hal positif dan keberhasilan yang telah dicapai, maka kita bisa melakukan perencanaan-perencanaan tentang visi atau gambaran kedepan tentang sekolah dan lingkungan sekolah yang berpihak pada murid. Karena menurut Cooperrider, Zaman sekarang ini adalah zaman dimana kita membutuhkan mata yang bisa melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan penghargaan kepada hal-hal positif yang dimiliki oleh setiap anggota/rekan sejawat meskipun itu kecil pengaruhnya. Namun jika Pengaruh-pengaruh kecil yang dimiliki oleh setiap individu sekolah "DIGABUNGKAN" maka akan ada pergerakan besar dalam lingkungan sekolah menuju ke arah yang menuju kepada visi yang diharapkan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa kita dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap warga sekolah. Untuk merubah ke arah yang positif dalam sebuah lingkungan sekolah, kita bisa menggunakan strategi manajemen perubahan yang disebut "BAGJA". BAGJA sendiri merupakan sebuah manajemen perubahan kolaboratif yang menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) yang bertujuan untuk membawa perbaikan dalam suatu sistem Tahapan-tahapan BAGJA yaitu (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi). Dengan Menggunakan tahapan dari BAGJA ini, diharapkan bisa mengajak semua komunitas sekolah untuk bergerak sehingga mewujudkan lingkungan sekolah yang berpihak pada murid.

Comments


Komentar

Bagikan Pemikiran AndaJadilah yang pertama menulis komentar.
bottom of page