Contoh Jawaban 3 Modul 2.1.a.4.1. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep
1. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Strategi Pembelajaran berdiferensiasi ada 3 yaitu: diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. Diferensiasi Konten Berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.
Kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ).
Minat merupakan salah satu motivator penting bagi murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.
Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.
Diferensiasi Proses
Dalam kegiatan ini guru perlu memahami apakah murid akan belajar secara berkelompok atau mandiri. Guru menetapkan jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid-murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Semua hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran yang akan dirancang. Cara diferensiasi proses di antaranya:
Kegiatan berjenjang, di mana semua murid bekerja membangun pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan dukungan, tantangan dan kompleksitas yang berbeda.
Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.
Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka
Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam.
Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.
Diferensiasi Produk
Produk adalah hasil pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukan pada guru. Produk adalah sesuatu yang ada wujudnya bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan ekspetasi pada murid, di antaranya menentukan:
1) kualitas pekerjaan apa yang diinginkan;
2) konten apa yang harus ada pada produk;
3) Bagaimana cara mengerjakannya;
4) Sifat dari produk akhir apa yang diharapkan Lingkungan yang Mendukung Pembelajaran yang Berdiferensiasi
Apa yang kita lakukan sebagai guru untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun dengan “learning community” atau komunitas belajar yaitu komunitas yang semua anggotanya adalah pembelajar. Guru akan mengembangkan murid-muridnya untuk mengembangkan sikap-sikap dan praktik-praktik yang selalu mendukung lingkungan belajar. Komunitas belajar yang efektif mendukung pembelajaran berdiferensiasi adalah:
Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik.
Setiap orang dalam kelas akan saling menghargai..
Murid akan merasa aman.
Ada harapan bagi pertumbuhan.
Ada keadilan dalam bentuk nyata.
Guru dan berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama.
2. Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat? Gagasan Baru yang saya lihat adalah bagaimana pembelajaran sepenuhnya untuk kebutuhan murid sesesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan belajar murid tersebut 3. Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa? Tidak sulit namun tidak mudah juga dalam melaksanakan di sekolah, karena banyak faktor yang harus dipersiapkan misalnya kolaborasi antara guru, murid dan semua warga sekolah. Lingkungan belajar yang saling mendukung sangat bisa untuk mencapai implementasi pembelajaran berdiferensiasi. 4. Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut? Saya ingin bertanya bagaiman format pembelajaran yang bisa mengakomodir pembelajaran berdiferensiasi
Contoh Jawaban 3 Modul 2.1.a.4.1. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep
Ø Video 1 :
· Pemetaan pembelajaran berdiferensiasi dapat dilihat melalui 3 aspek:
1. Kesiapan belajar
2. Minat, dan
3. Profil belajar murid
· Kebutuhan belajar murid ini harus mmenjadi dasar dari praktek diferensiasi yang kita lakukan di kelas.
Strategi pembelajaran diferensiasi
1. Diferensiasi konten
2. Diferensiasi proses
3. Diferensiasi produk
Ø Video 2 :
Lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun berdasarkan
Learning community :
· Sikap guru yang ramah dari guru dan murid dan antar murid-murid.
· Setiap orang di kelas saling menghargai
· Murid akan merasa aman baik secara fisik mauun secara psikis
· Ada harapan bagi pertumbuhan
· Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan
· Ada keadilan dalam bentuk yang nyata
· Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksesan bersama
Ø Informasi yang diperoleh dari artikel:
· Ibaratkan seorang dokter yang membuat diagnosis bagi pasiennya, maka yang dilakukan oleh guru dan menjadi dasar bagi praktik mereka saat mengajar sebenarnya adalah melakukan penilaian bagi murid-muridnya. Lewat proses penilaian, guru akan dapat mengetahui kebutuhan belajar murid-muridnya. Guru juga perlu berkomunikasi dan membangun hubungan saling percaya dengan murid-muridnya untuk mengetahui perasaan, latar belakang, keinginan, minat dari murid-muridnya. Kesemua informasi tersebut kemudian akan digunakan oleh guru untuk merancang pembelajaran yang sesuai untuk murid-murid mereka, dengan harapan murid-murid akan merespon dengan baik pembelajaran yang telah dirancangnya.
· Tiga perspektif penilaian:
1. Assessment for learning - Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (on-going assessment)
2. Assessment of learning - Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif
3. Assessment as learning - Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid[1]murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.
· Strategi penilaian formatif
Contohnya: Tiket keluar, tiket masuk, berbagi 30 detik, nama dalam toples, 3-2-1, refleksi, pojok pemahaman, strategi lima jari,dll.
Ø Gagasan yang saya peroleh dari ketiga sumber diatas adalah tentang pembelajaran berdiferesiasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan setiap murid. Saya akan mencoba mempraktekkannya di kelas saya nanti.
Ø Menurut saya tidak sulit mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi yang penting ada kemauan pasti ada jalan.
Ø Tidak ada pertanyaan, saatnya untuk action!
Comments