Contoh Jawaban 3 modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri Refleksi Diri Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
1. Reflektif kritis konsep pemikiran pendidikan Ki Hajar Dewantara
A. Pemikaran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan dan pengajaran
Pendidikan merdeka itu berdaya upaya dengan sengaja untuk menumbuhkan budi pekerti, baik rasa pikiran dan roh serta badan anak, teladan dan kebiasaan jangan disertai dengan perintah dan paksaan. Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Ki Hajar Dewantara mengajarkan bahwa seorang tani yang memanam padi misalnya itu hanya dapat menuntun tumbuhnya padi meski pun ia dapat memperbaiki pertumbuhan tanamanya itu, ia tidak akan dapat menggantikan kodratnya. Misalnya ia tidak akan dapat menggantikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung, selain itu Ia tidak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti memelihara tanaman kedelai atau pun tanaman lainnya.
Merdeka belajar mengamanahkan tujuan pendidikan yang holistic yaitu pendidikan yang berfokus pada pengembangan karakter mulia anak tidak pada kemampuan koknitifnya saja. Paradikma baru dalam kepemimpinan adalah pembelajaran berpusat pada murid. Semua pembelajaran harus berfokus utama pada murid.
Dalam aspek pengajaran, seorang pendidik yang baik, kata Ki Hajar Dewantara, harus tahu bagaimana cara mengajar, memahami karakter peserta didik dan mengerti tujuan pengajaran. Agar dapat mewujudkan hasil didikan yang mempunyai pengetahuan yang mumpuni secara intelektual maupun budi pekerti serta semangat membangun bangsa.
Ki Hajar Dewantara, melihat manusia lebih pada sisi kehidupan psikologinya. Menurutnya, manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Ia menginginkan peserta didik harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang
Beliau mengatakan pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Dan ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cipta dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus, akan menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi.
2. Relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah saya secara khusus
- Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini adalah pembelajaran yang mengikuti perkembangan Zaman. Dewasa ini, bangsa Indonesia sedang menghadapi permasalahan fondamental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan itu berupa perilaku masyarakat belum sejalan dengan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah Pancasila: religius, humanis, nasionalis, demokratis, keadilan dan kesejah-teraan rakyat. Jika permasalahan ini dibiarkan dapat menimbulkan ancaman pada eksistensi bangsa. Pendidikan nasional saat ini memiliki segudang persoalan. Mulai dari wajah pendidikan yang berwatak pasar dan menyebabkan hilangnya daya kritis tenaga didik terhadap persoalan bangsanya, hingga pemosisian lembaga pendidikan sebagai sarana menaikkan strata sosial dan ajang mencari ijazah belaka. Selain itu, kandungan pendidikan dan pengajaran sekarang ini tidak memuat nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan kini hanya melahirkan sikap individualisme, hedonisme dan hilangnya jiwa merdeka. Hasil pendidikan seperti ini tidak dapat diharapkan membangun kehidupan bangsa dan negara bermartabat.
Menurut saya, disinilah relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara di bidang pendidikan: mencerdaskan kehidupan bangsa hanya mungkin diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan dan membentuk karakter kemanusiaan yang cerdas dan beradab. Oleh karena itu, konsepsi pendidikan Ki Hajar Dewantara dapat menjadi salah satu solusi membangun kembali pendidikan dan kebudayaan nasional yang telah diporakporandakan oleh kepentingan kekuasaan dan pemilik modal.
- Relevansi di sekolah: Sekolah kami hetrogen dari segala segi baik kemampuan akademik, ekonomi orang tua, kemampuan pendidikan orang tua. Guru harus memahami masing-masing siswa, sementara kita diperhadapkan dengan penerapan PJJ sehingga untuk menerapkan pemikiran KHD masih belum maksimal.Membentuk karakter anak yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan media social yang mana anak-anak tidak dapat menyaring sepenuhnya mana yang membentuk karakter dan moral mereka dan mana yang tidak. Relevansi dengan pemikiriran KHD yaitu, anak-anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri mereka secara total dengan mengeksplor diir mereka melaui perkembangan teknologi yang semakin maju namun tetap memperhatikan nilai-nilai Pancasila.
3. Sebagai pengajar dalam aktivitas belajar mengajar baru sebagian yang saya terapkan bagaimana mengimplentasikan pemkiran KHD dalam kegiatan pembelajaran, dengah hal – hal sederhana namun bermakna dan membangun karakter serta moral mereka diantaranya, berdoa sebelum memulai dan mengakhiri pembelajaran, menghargai pendapat teman dalam proses diskusi dan mngemukakan pendapat termasuk pula menanamkan semanagat dan jiwa nasionalisme.
Namun, bagi saya konsep kemerdekaan dalam pembelajaran yang masih belum saya lakukan adalah membebaskan siswa untuk mengeksplorasi bakat dan minat mereka dalam kegiatan pembelajaran.
B. Harapan dan Ekspetasi
Untuk diri sendiri bisa benar-benar melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada siswa ekspektasinya mewujudkan profil pelajar pancasila serta mampu menciptakan pelajar yang bisa hidup bersaing dizaman yang penuh dengan tantangan Global. Untuk murid harapanya bisa berkembangan sesuai kodratnya dan hidup sesuai dengan perkembangan zaman. Ekspektasi mampu menjalani hidup sesuai dengan perkembangan zaman.
Kegiatan materi manfaat yang saya harapkan ada pada modul ini adalah saya mampu mempraktekan semaksimal mungkin kegiatan yang ada dalam modul ini kepada murid-murid saya di kelas
Contoh Jawaban 4 modul 1.1.a.3. Mulai dari Diri Refleksi Diri Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
1. A. Ki Hajar Dewantara menekankan tentang pentingnya pendidikan yang memerdekakan artinya peserta didik harus di berikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi diri dan membentuk kepribadian. Pendidikan tidak boleh dilaksanakan dengan sistem paksaan kepada peserta didik. Ruang ekspresi dan aktualisasi diri harus di bukakan kepada peserta didik, agar masing-masing peserta didik dapat. memanfaatkan ruang itu untuk mengembangkan dirinya.
Pada konteks ini sistem pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa dengan mengedepankan kelangsungan kehidupan batin dan kecintaan pada tanah air. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tentang upaya memajukan pertumbuhan budi pekerti karena budi pekerti merupakan bagian yang terintegrasi dari sebuah proses pendidikan yang tidak boleh di abaikan.
B. Relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini adalah penerapan program merdeka belajar yang di kembangkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan, yang menekankan tentang kemandirian dan kemerdekaan bagi setiap lingkungan pendidikan untuk menentukan sendiri cara-cara terbaik dalam proses pembelajaran. Peserta didik diberikan kesempatan untuk belajar sesuai level pengetahuan dan ketrampilannya. Nilai todak lagi menjadi target proses pembelajaran yang menakutkan peserta didik.
Relevansinya dengan sekolah kami adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menurut bakat dan minat, baik akademik dan nonakademik yang dimilikinya.
C. Secara jujur bahwa penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara belum sempurna dilakukan dalam melaksanakan aktivitas sebagai guru. Dikatakan demikian karena sebagai guru saya masih bergantung sepenuhnya dalam sistem kurikulum yang berlaku.
Saya belum mengembangkan rencana pembelajaran, bahan ajar sesuai dengan konteks karakteristik satuan pendidikan tempat saya melaksanakan tugas. Pada sisi yang lain dalam konteks pelaksanaan pembelajaran, sebagai guru saya selalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya tanpa ada paksaan. Sebagai guru saya juga tidak membeda-bedakan peserta didik berdasarkan tingkat kecerdasan.
2. A. Harapan saya bahwa setelah saya mempelajari modul ini saya akan mengubah pendekatan pembelajaran saya, pendekatan saya dalam melaksanakan tugas pembimbingan kepada peserta didik, agar mereka benar-benar tidak merasa tertekan mengikuti mata pelajaran yang saya asuh, mereka mendapatkan perlakuan yang menyenangkan, mereka juga mendapat kebebasan untuk berekspresi sesuai bakat dan minat, saya juga akan memfasilitasi mereka untuk membentuk budi pekerti dan kecintaan mereka terhadap diri, orang tua, masyarakat serta bangsa dan negara.
B. Harapan saya, peserta didik saya dapat memanfaatkan ruang kemerdekaan belajar yang saya berikan, mereka berekspresi secara bebas dan bertumbuh menjadi generasi yang cerdas, mandiri dan berakhlak dengan demikian mereka menjadi pelajar Pancasila.
C. Saya mengharapkan kegiatan ini mampu memfasilitasi kami sebagai calon guru penggerak untuk melalui berbagai metode dan teknik pembelajaran agar saya mampu menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan tugas sebagai guru.
Materi yang diharapkan ada dalam modul ini adalah konsep-konsep konkrit tentang penerapan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam proses pendidikan dan pengajaran.
Manfaat yang di harapkan menambah wawasan dan membentuk kompetensi saya sebagai guru untuk menerapkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Comments