top of page

Contoh Jawaban 5-8 Modul 2.3.a.4.3. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Coaching

Contoh Jawaban 5-8 Modul 2.3.a.4.3.

Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Coaching

Contoh Jawaban 5

  1. yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan) yang dihadapi coachee adalah menjadi teman,mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk bercerita,menyimak dan mendengarkan dengan seksama,lakukan identifikasi masalah ,mengajukan pertanyaan yang menggali potensinya untuk mencapai solusi yang optimal.

  2. cara coach memberi respons terhadadap permasalahan yang dihadapi adalah membangun kepercayaan,peduli,siap untuk bersama sama berdiskusi,mendengarkan dengan aktif.

  3. praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah saya. tantangan utama saya dalam melakukan praktek coaching model TIRTA adalah sikap siswa yang pasif dan tertutup.

  4. yang dapat membantu saya melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah adalah siswa,teman guru dan Kepala sekolah.Saya melibatkan mereka saat pendampingan aksi nyata

Contoh Jawaban 6

1. Coach mengajak coachee ngobrol {berbincang-bincang}. Coach mengatakan bahwa perbincangan mereka akan memakan waktu lama karena dan disanggupi oleh coachee. Dan obrolan diawali dengan coach mengatakan bahwa dari pengamatannya sang coachee terlihat murung dan tidak bersemangat. Mengapa? apa dapat diceritakan?

2. Coache membangun kemitraan yang setara dengan coachee, saat berkomunikasi Coach mendengarkan, memperhatikan, menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi atau mencapai tujuan yang dikehendaki dan coachee sendiri yang mengambil keputusan.

3. Praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah saya. dan yang menjadi tantangan utama saya dalam melakukan praktek coaching model TIRTA ini adalah belajar dan berlatih berkomunikasi dan mendengarkan sebagai seorang coach

4. Yang dapat membantu saya dalam melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah adalah kepala sekolah, wali kelas, rekan sejawat dan tim kelas CGP saya.

Cara saya melibatkan mereka adalah berbagi tentang materi pelajaran ini, berdiskusi dan berlatih bersama kemudian bersama juga mempraktekkannya.

Contoh Jawaban 7

  1. Hal pertama yang dilakukan yaitu mengenali tujuan yang ingin dicapai. selanjutnya mengarahkan siswa mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi. Serta merumuskan aksi nyata apa yang akan dilakukan oleh coachee untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi dan yang terakhir seorang coachee haruselakukan penegasan terhadap model bentuk tanggung jawab yang akan dilakukan oleh seorang coachee. Untuk bisa membantu coachee mengidentifikasi dan menemukan aksi nyata yang akan dilakukan oleh coachee, seorang coachee harus mampu membuat pertanyaan yang bersifat afektif dan terbuka agar coachee dengan lebih leluasa mengungkapkan permasalahan dan bisa menemukan jalan keluar dari permasalahannya tersebut.

  2. Cara yang dilakuka seorang coach dalam merespon permasalahan yang dihadapi oleh coachee adalah dengan membangun kepercayaan, keakraban diantara keduanya. Hal ini bisa terjadi jika seorang coach mampu menunjukkan sikap empati, menjadi pendengar yang baik, dan memperhatikan setiap kalimat dan tujukan bahasa tubuh yang membuat seorang coachee merasa diperhatikan dan dipedulikan. Sehingga diharapkan dengan bersikap seperti itu coachee akan dengan sukarela mengatakan permasalahannya dan bersemangat untuk mengatasi permasalahannya tersebut.

  3. Praktik coaching model TIRTA dapat dipraktikkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah saya. Namun tantangan utama saya dalam melakukan praktik coaching model TIRTA adalah pada tahap identifikasi dan tahap pelaksanaan aksi nyata. Tantangannya pada tahap aksi nyata diperlukan kerjasama dari berbagai unsur seperti guru bidang studi, orang tua atau teman siswa untuk memantau perkembangan yang dialami coachee. Di samping itu saya sebagai seorang coach tidak bisa memantau pelaksanaan aksi nyata yang akan dilakukan oleh coachee terutama saat coachee berada di rumah

  4. Dalam melatih praktek coaching menggunakan model TIRTA di sekolah, saya bisa bekerjasama dengan kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, guru pembimbing, orang tua siswa dan teman siswa sendiri. Kegiatan yang saya lakukan dengan membangun komunikasi serta sharing tentang praktek coaching model TIRTA. Sebagai guru bimbingan konseling cara yang dijelaskan dengan model TIRTA ini sering saya lakukan untuk membantu para siswa menyelesaikan permasalahannya. Namun saya tidak tahu bahwa tahapan yang saya lakukan ini dinamakan metode TIRTA. Dengan demikian model TIRTA ini menambah kemampuan dan wawasan saya sehingga hal ini akan mampu meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik.

Contoh Jawaban 8

1. Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan) yang dihadapi coachee?

1. membantu siswa merumuskan tujuan yang ingin dicapai,

2. mengarahkan siswa mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi.

3. merumuskan aksi nyata apa yang akan dilakukan oleh coachee untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi

4. seorang coach harus melakukan penegasan terhadap model bentuk tanggung jawab yang akan dilakukan oleh seorang coachee.

Untuk bisa membantu coach mengidentifikasi dan menemukan aksi nyata yang akan dilakukan oleh coachee, seorang coach harus mampu membuat pertanyaan yang bersifat afektif dan terbuka agar coachee dengan lebih leluasa mengungkapkan permasalahan dan bisa menemukan jalan keluar dari permasalahannya tersebut

2. Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi (permasalahan) yang dihadapi coachee? (perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)

Cara yang dilakukan seorang coach dalam merespon permasalahan yang dihadapi oleh coachee adalah dengan membangun kepercayaan, keakraban diantara keduanya. Hal ini bisa terjadi jika seorang coach mampu menunjukkan sikap empati, menjadi pendengar yang baik, dan memperhatikan setiap kalimat dan tujukan bahasa tubuh yang membuat seorang coachee merasa diperhatikan dan dipedulikan. Sehingga diharapkan dengan bersikap seperti itu coachee akan dengan sukarela mengatakan permasalahannya dan bersemangat untuk mengatasi permasalahannya tersebut.

3. Apakah praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah Anda? apa tantangan utama Anda dalam melakukan praktek coaching model TIRTA?

Praktik coaching model TIRTA dapat dipraktikkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah saya. Namun tantangan utama saya dalam melakukan praktik coaching model TIRTA adalah pada tahap identifikasi dan tahap pelaksanaan aksi nyata.

Pada tahap identifikasi seorang coach harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dan afektif untuk menumbuhkan rasa nyaman, aman percaya kepada coach, sehingga merangsang coachee dengan suka rela dan terbuka untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapinya.

sementara pada tahap aksi nyata diperlukan kerjasama dari berbagai unsur seperti guru bidang studi, orang tua atau teman siswa untuk memantau perkembangan yang dialami coachee. Di samping itu saya sebagai seorang coach tidak bisa memantau pelaksanaan aksi nyata yang akan dilakukan oleh coachee terutama saat coachee berada di rumah.

4. Siapakah yang dapat membantu Anda melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah Anda? Bagaimana Anda melibatkan mereka?

Dalam melatih praktek coaching menggunakan model TIRTA di sekolah, saya bisa bekerjasama dengan kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, guru pembimbing BP/BK, orang tua siswa dan teman siswa sendiri.Kegiatan yang saya lakukan dengan membangun komunikasi serta sharing tentang praktek coaching model TIRTA. Model TIRTA ini menambah kemampuan dan wawasan saya sehingga hal ini akan mampu meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik.

Comments


Komentar

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page