top of page

Contoh Jawaban 5, 6 dan 7 Modul 1.3.a.7.1. Demonstrasi Kontekstual - Menerapkan Inkuiri Apresiatif


Calon Guru Penggerak akan ditantang untuk menjalankan model manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif BAGJA secara nyata. Setelah Anda membuat rekomendasi perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A, maka proses berikutnya adalah Anda diminta untuk mengunggah Tugas Individu tersebut pada Forum ini.


Forum diskusi kali ini merupakan kesempatan bagi Bapak/Ibu CGP dalam berlatih untuk saling memberikan masukan secara sistematis dan terstruktur. Hal ini penting dilakukan dalam rangka mengevaluasi proses pembelajaran pribadi berdasarkan pengamatan rekan lain. Masukan yang diberikan dari rekan lain akan membantu kita untuk mengembangkan diri lebih baik lagi sebagai guru penggerak. Aktivitas ini disebut juga umpan balik.


Saat ini Anda akan belajar mempraktekkan konsep mengenai umpan balik yang telah dipelajari pada kegiatan sebelumnya. Anda diminta untuk memberikan umpan balik yang efektif terhadap pekerjaan CGP lain mengenai rekomendasi perubahan berdasarkan tahapan B-A-G-J-A. Dalam memberikan umpan balik, pastikan Anda fokus pada apa yang berhasil dilakukan dengan baik oleh rekan CGP lain dan berikan pertanyaan reflektif yang dapat memantik ide mereka untuk meningkatkan kualitas pekerjaan pada Tugas Individu tersebut. Umpan balik yang Anda berikan harus mengacu dan memenuhi komponen yang ada di rubrik.

Pengembangan Budaya Literasi Melalui Program

Membaca Artikel Untuk Menumbuhkan Karakter Mandiri Siswa

Inkuiri Apresiatif (IA)

Pengertian

Sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan.


Tahapan Inquiri Apresiasif model BAGJA :

B - Buat Pertanyaan

A – Ambil Pelajaran

G – Gali Mimpi

J – Jabarkaan Rencana

A – Atur Eksekusi


Rancangan Implementasi

Buat Pertanyaan:

Bagaim ana strategi dalam menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi di sekolah melalui program membaca artikel.

Ambil Pelajaran:

Siswa yang mampu mandiri dalam literasi sebagai budaya belajar akan merasakan betapa pentingnya literasi sebagai percepatan transformasi pendidikan, belajar menjadi sebuah kebutuhan terutama dalam menyesuaikan perkembangan zaman di berbagai bidang.

Gali Mimpi

Siswa memanfaatkan sebagian waktu yang dimiliki secara rutin untuk melakukan literasi sebagai budaya positif terutama bacaan pada artikel. Literasi bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan media apa saja. Materi artikel terkait pendidikan.

Jabarkan Rencana

Siswa membaca artikel selama 10 menit, baik online/offline secara rutin sebelum kegiatan belajar dimulai dengan media yang merela miliki. Kemudian mereka menuliskan inti atau kesimpulan pada forum classroom. Dengan demikian setiap siswa bisa melihat hasil literasi membaca artikel yang dilakukan teman-temannya.

Atur Eksekusi

Pembina adalah kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum. Penanggung jawab adalah guru mata pelajaran. Ketua Pelaksana adalah ketua kelas. Tim kolaborasi adalah wali kelas sebagai pengontrol kegiatan siswa wali mereka.


PRAKARSA PERUBAHAN

Menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi di sekolah melalui program membaca artikel melalui pendekatan Inkuiri Apresiasif moel BAGJA


TAHAPAN


Pertanyaan


Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan

B-uat pertanyaan (Define)


Hal apa saja yang dapat menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi di sekolah melalui program membaca artikel.

Bagaimana strategi dalam menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi di sekolah melalui program membaca artikel.


Secara kolaboratif bersama siswa melakukan diskusi dan tanya jawab secara klasikal. Siswa diminta untuk menuliskan jawaban pada kertas sticky note dan menempelkannya pada papan tulis (apabila dalam pembelajaran secara luring) atau mengetik pada jamboard (apabila dalam pembelajaran secara daring).

A-mbil pelajaran (Discover)


Hal positif apa saja yang ada pada diri dan lingkungan siswa (keluarga, teman, guru) untuk menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi melalui program membaca artikel.


Secara kolaboratif bersama siswa merefleksikan beberapa hal positif pada diri dan lingkungan siswa untuk menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi.

Hasil refleksi ditulis pada kertas sticky note dan menempelkannya pada papan tulis.

G-ali mimpi (Dream)


Hal positif apa saja yang akan terjadi di masa depan dengan memiliki karakter mandiri siswa dalam budaya literasi melalui program membaca artikel.


Secara kolaboratif bersama siswa merefleksikan beberapa hal positif yang akan terjadi di masa depan dengan memiliki karakter mandiri siswa dalam budaya literasi.

Hasil refleksi ditulis pada kertas sticky note dan menempelkannya pada papan tulis.

J-abarkan rencana (Design)


​1. Apa saja langkah – langkah yang perlu dilakukan siswa untuk menumbuhkan karakter mandiri dalam budaya literasi melalui program membaca artikel.

2. Kapan upaya menumbuhkan karakter mandiri siswa dalam budaya literasi melalui program membaca artikel dilaksanakan.


Secara kolaboratif bersama siswa merumuskan langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan karakter mandiri dalam budaya literasi melalui program membaca artikel.

Langkah – langkah yang telah dirumuskan siswa ditulis pada kertas sticky note dan menempelkannya pada papan tulis.

A-tur eksekusi (Deliver)


Siapa saja pihak yang akan membantu siswa dalam menumbuhkan karakter mandiri dalam budaya literasi melalui program membaca artikel.


Secara kolaboratif bersama siswa memetakan pihak – pihak yang akan membantu upaya menumbuhkan karakter mandiri dalam budaya literasi melalui program membaca artikel.



DEMONTRASI KONTEKSTUAL MENERAPKAN INKUIRI APRESIASIF

RANCANGAN IMPLEMENTASI MODEL BAGJA

PRAKARSA

PERUBAHAN


BAGAIMANA CARA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERPENDAPAT PESERTA DIDIK


TAHAPAN


Pertanyaan


Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan

B-uat pertanyaan (Define)


Mengapa anak tidak berani dalam menyampaikan pendapat?

- Memberi anak motivasi tentang manfaat dari berani berpendapat

· Berdiskusi dengan rekan guru sejawat.

· Mencari informasi melalui media sosial.

· Mencoba dengan metode yang sudah diketahui.

· Membiasakan semua anak mempunyai kesempatan berpendapat.

A-mbil pelajaran (Discover)


1.Mencari tahu siapakah orang yang sudah berhasil menumbuhkan sikap berani anak berpendapat?


2. Bagaiamana cara dia menumbuhkannya keberanian berpendapat?


· Berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru-guru yang pernah berhasil menerapkan suatu metode dalam menumbuhkan sikap berani pada anak.

· Mencari tahu dan mencatat bagiamana dia mengelola kelas dalam suatu kegiatan untuk menumbuhkan sikap berani anak.

· Mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan seorang guru dalam menumbuhkan sikap berani anak.



· Mengumpulkan fakta dari beberapa orang yang berhasil menumbuhkan keberanian berpendapat.

· Memggali pengalaman keberhasilan dari anak-anak yang berani berpendapat.

· Menceritakan kepada anak-anak perubahan yang baik yang terjadi pada anak-anak yang sudah berani berpendapat.

​G-ali mimpi (Dream)


1. Bisakah anak-anak saya semuanya berani berpendapat dalam situasi apapun?

2. Apa yang saya rasakan ketika melihat sikap berani sudah tumbuh pada anak murid saya ?

- Membuat skema atau model belajar yang mampu menumbuhkan kemampuan berpendapat.

· Menjadikan kelas adalah milik bersama bukan milik guru atau beberapa anak.

· Menyakinkan kepada anak bahwa berani itu seru.

· Membuat rancangan sikap dan suasana diri.



· Mencoba mengatur dan mengkondisikan lingkungan kelas.

· Mempraktekkan kebiasan-kebiasan tersebut secara kontinyu.

· Menghidupkan suasana kelas yang menyenangkan.

· Komunikasi multi arah.

J-abarkan rencana (Design)


1. Berapa lama target untuk mencapai sikap berani tersebut ?


2. Apa tindakan-tindakan yang bisa mendukung usaha mencapai tumbuhnya sikap berani tersebut ?

· Membuat suasana belajar yang menyenangkan.

· Mendesain model pembelajaran yang memberikan semua orang untuk berpendapat.

· Selalu memberikan motivasi kepada siswa dalam kegiatan belajar untuk selalu berani berpendapat.


· Merencanakan pembelajaran yang mendorong tumbuh sikap berani tersebut.

· Melakukan aktivitas diskusi dan Tanya jawab.


· Selalu memberikan penghargaan kepada anak setiap mereka berani berpendapat mulai dari hal kecil seperti ajungan jempol dan sebagainya


Comments


Komentar

Bagikan Pemikiran AndaJadilah yang pertama menulis komentar.
bottom of page