Contoh Jawaban 8 Modul 3.1.a.4.3.
Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep
(Studi Kasus 2 Dilema Siti)
1. Apa keputusan yang Anda ambil? |
Saya akan mengembalikan uang kelebihan kepada Apoteker |
2. Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa? |
Prinsip yang saya gunakan adalah berpikir berbasis rasa peduli (Care based Thinking) Saya memilih prinsip ini karena jika hal ini terjadi pada diri saya, maka orang akan memperlakukan kepada saya hal yang sama. |
3. Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Anda.
A. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? |
Nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut adalah nilai kebenaran lawan kesetiaan , dalam kasus ini maksudnya Siti harus jujur pada apoteker bahwa mereka mengembalikan uangnya salah ( alias kelebihan ) tapi sisi lain Siti juga membutuhkan uang untuk beli obat bagi Ibunya yang sedang sakit. |
B. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ? |
Yang terlibat dalam kasus tersebut adalah : Siti, Apoteker dan Ibu Siti |
C. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ? |
Fakta yang relevan dengan situasi tersebut adalah : 1.Bagaimana jika Apoteker tersbut harus mempertangungjawabkan perbuatannya karena dia harus membayar ganti ruginya, dan dia menyadari atas kekeliruannya 2. Apabila kasus tersebut mengenai diri kita apa yang harus kita lakukan 3. Bagaimana kalau kalau saya tidak jujur, dan menggunakan kelebihan uang tersbut untuk membeli obat |
D. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut |
Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal) |
Tidak ada |
Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi) |
Ada dilema etika dimana seseorang harus berkata jujur atau menggunakan uang kembalian tersebut untuk kebutuhan pribadi ( Uji Regulasi ) |
Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi) |
Jika kita tidak jujur maka kita akan kepikiran terus dengan masalah ini, perasaan bersalah akan terus menghantui kita. ( uji Intuisi ) |
Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman? |
Jika saya berkata jujur maka saya pasti merasa tidak nyaman, tapi jika saya berkata jujur maka saya pasti merasa nyaman kalau nama saya dipublikasikan. ( Uji Publikasi ) |
Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? |
Jika ibu tahu saya tidak jujur pasti ibu akan kecewa dan hilang kepercayaannya , tapi kalau saya jujur ibu pasti bangga.( Uji panutan ) |
e. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? |
Paradigma kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty ) |
f. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai? |
Prinsip berpikir berbasis rasa peduli ( Care based Thinking ) |
g. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? |
Tidak ada akternatif lain untuk menyelesaikan masalah tersebut selain mengembalikan unag tersebut kepada Apoteker |
h. Apa keputusan yang akan Anda ambil? |
Setelah melalui 9 langkah dalam mengambil keputusan saya akan tetap mengembalikan kelebihan uang tersebut kepada apoteker |
i. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan. |
Dengan mengembalikan uang tersebut, saya kan merasa legah karena tidak terbebani dengan rasa bersalah kepada apoteker tersebut , dan pastinya ada jalan lain untuk bisa menebus obat tersebut untuk ibu saya. |
Dua pertanyaan pengayaan berdasarkan
hasil analisis studi kasus adalah
Saya memilih pertanyaan no. 1 (satu) dan 4 (empat) :
1) Dari kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, apakah ada langkah-langkah yang Anda anggap lebih penting daripada langkah lainnya, mengapa? |
Semua langkah penting tapi langkah yang saya anggap lebih penting dan agak sulit untuk dilakukan yaitu membuat keputusan. Karena melibatkan keberanian secara moral |
4) Menurut Anda, bagaimana hubungan antara nilai-nilai dan budaya sekolah dalam pengambilan keputusan di dalam situasi dilema etika? |
Sekolah adalah 'institusi moral', yang dirancang untuk mengajarkan norma-norma sosial, dimana para pemimpin di sekolah akan menghadapi situasi pengambilan keputusan yang banyak mengandung dilema secara etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah. Penting bagi pendidik untuk menyadari bahwa kita adalah teladan bagi murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila; kita juga seyogyanya selalu mengacu pada kompetensi guru dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran |
Comments