top of page

Contoh Jawaban 9-12 Modul 2.3.a.4.3. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Coaching

Contoh Jawaban 9-12 Modul 2.3.a.4.3.

Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Coaching

Contoh Jawaban 9

1. Melakukan eksplorasi potensi yang ada pada coachee

2. Menjadi pendengar yang aktif dan membuat coachee meraya nyaman dalam berdiskusi

3. Tantangan ketika coachee belum mampu mengatasi masalahnya dengan solusi yang ditawarkannya

4. Bisa teman Guru, bisa juga murid

Contoh Jawaban 10

1. Yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenai situasi yang dihadapi cochee adalah :

Membantu coahee mengenali situasi permasalahan yang dihadapi dengan menunjukkan rasa empati terhadap permasalahan yang dihadapi cochee, kemudian coach menggali informasi mengenai gambaran situasi obyektif atau kenyataan yang dialami oleh cochee.

Coach memberikan pertanyaan terbuka sehingga bisa menggali masalah yang dihadapi dengan cermat dan teliti .

2. Cara coach memberi respon terhadap situasi uang dihadapi coachee adalah :

1. Dengan menunjukkan empati maksudnya dengan menunjukkan empati coachee merasa aman dan percaya bahwa coache adalah orang yang dipercaya untuk menceritakan permasalahanya.

2. Membangun komunikasi yang baik maksudnya coach menjadi pendengar yang baik, membangun kepercayaan dan komunikasi yang baik,

3. Membangkitkan rasa percaya diri siswa adalah

3. Practik coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah kami , tantangan utama yang kami hadapi adalah :

Model TIRTA menuntut guru untuk memiliki kemampuan coach yang baik sehingga bisa mempraktikkan langkah-langkah TIRTA disekolah dengan mudah dan dapat diterima.

Tantangan utama yakni pada saat rencana aksi nyata karena membutuhkan kemampuan yang baik dan membutuhkan dukungan dari semua pihak baik disekolah juga siswa dan orang tua,sehingga masalah yang dihadapi oleh coachee dapat terselesaikan

4. Yang membantu saya dalam mempraktekkan coaching model TIRTA dikelas dan sekolah adalah : kepala sekolah dan rekan sejawat,, Saya berkolaborasi dengan guru BP/BK , wali kelas, wakasek kesiswaan, terkait permasalahan siswa agar dapat membantu pelaksanaan coaching disekolah dengan terlebih dahulu memohon ijin kepala sekolah.

Contoh Jawaban 11

1. Hal pertama yang dapat dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan yang dihadapi, yaitu mengenali tujuan yang hendak dicapai coachee dari sesi coaching. Kemudian seorang coach hendaknya mampu menampilkan percakapan yang terfokus, cermat, dan menggali. Coach dapat berkomunikasi secara asertif dengan coachee untuk membangun kualitas hubungan yang nyaman dan aman. Nyaman agar coachee merasa lebih terbuka dan menerima ajakan kita untuk berkomunikasi. Aman karena permasalahannya disampaikan pada orang yang tepat. Coach dapat mengajukan pertanyaan yang membantu coachee menuju apa yang coachee maksud. Coach membantu coachee dalam memilah dan memilih hasil pemikiran selama sesi yang nantinya akan dijadikan sebuah rancangan aksi penyelesaian. Langkah akhir adalah coach menuntun komitmen coachee dalam menjalankan sebuah rencana aksi.

2. Cara coach memberi respons terhadap situasi (permasalahan) yang dihadapi coachee adalah dengan membangun kepercayaan (trust) dan keakraban (intimacy). Coach menciptakan suasana aman, rasa hormat dan percaya. Coach mendengar apa yang dikatakan dan tak dikatakan oleh coachee dengan penuh perhatian, memahami makna apa yang dikatakan sesuai apa yang diinginkan coachee, dan mendukung coachee mengungkapkan diri.

3. Praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah saya dalam mengatasi kompleksitas permasalahan murid ataupun intern guru. Tantangan utama saya dalam melakukan praktek coaching model TIRTA, yaitu pada tahapan identifikasi. Pada tahapan identifikasi inilah yang merupakan kunci keterampilan berkomunikasi seorang coach dalam memfasilitasi coachee. Kemampuan bertanya memiliki pengaruh kuat dan fokus pada kebutuhan cochee akan berdampak pada suksesnya pelaksanaan coaching. Coach harus mampu: mengajukan pertanyaan yang merefleksikan mendengar yang aktif dan mengenal pandangan coachee. Mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan penemuan, pemahaman, komitmen, dan tindakan (misalnya tantangan terhadap asumsi dari coachee). Coach mengajukan pertanyaan terbuka yang menciptakan kejelasan, kemungkinan atau pembelajaran baru. Hal tersebut merupakan tantangan dalam coaching.

4. Pada umumnya pimpinan dan seluruh guru dapat membantu saya melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah. Utamanya praktek coaching akan dapat difokuskan dengan baik pada guru bimbingan konseling, wali kelas, ataupun wakasek kesiswaan. Saya melibatkan mereka tentunya diawali dari adanya permasalahan siswa, kemudian dapat mengkomunikasikannya dengan wali kelas dan guru bimbingan konseling dalam membantu pelaksanaan coaching di sekolah.

Demikian jawaban yang saya sampaikan, selanjutnya mari kita mencoba model TIRTA.

Contoh Jawaban 12

1. Langkah yang paling pertama yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali permasalahannya yaitu

  1. ) memberikan kebebasan, memberikan waktu yang seluas-luasnya dan situasi yang nyaman bagi coachee untuk menceritakan permasalahan yang di alaminya. Kemudian

  2. ) Membantu coachee untuk mengenal dan menentukan tujuan coaching. Coach memberikan pertanyaan reflektif untuk menggali permasalahan yang terjadi pada pribadi coachee serta membangun komunikasi yang Asertif.

  3. ) Membantu coachee menggali ide yang alternatif serta solusi dan coachee menentukan sendiri keputusan

  4. ) Mendorong coachee bertanggung jawab atas aksi nyata yang coachee akan lakukan.

2. Cara Coach memberi respon atas permasalahan yang di hadapi coachee yaitu

1.) Coach berusaha menjadi pendengar aktif yang memberi perhatian dan menghargai curah pendapat dan apa yang dirasakan coachee dan menjadi teman atau sahabat

2.) Memberikan keyakinan kepada coachee bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar atau dapat diselesaikan.

3.). Membantu mengembangkan kemampuan coachee dalam mengambil keputusan, menerima masukan dan merefleksi diri


3. Praktek coaching model TIRTA sangat bisa untuk diimplementasikan untuk mengatasi setiap permasalahan yang di hadapi murid, guru dan sekolah. Tantangan utama yang pasti terjadi ketika saya melakukan Prakktek coaching model TIRTA yaitu kemmpuan dalam berkomunikasi yang harus introspeksi diri agar tidak mendominasi pembicaraan tetapi menghormati coachee. Komunikasi yang mau tidak mau suka tidak suka coaching harus menjadi pendengar aktif.


4. Yang dapat membantu saya dalam mempraktekkan coaching model TIRTA yaitu seluruh stakholder sekolah muli dari kepala sekolah, guru, pegawai, murid, serta orang tua.

Karena kesemuanya pasti memiliki permasalahan masing-masing yang harus dihadapi dan diselesaikan. permasalahan murid yang menjadi fokus utama. Praktik coaching yang dilakukan pada murid nantinya akan dikomunikasikan atau berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah selain murid yang dijadikan dasar melakukan perbaikan dalam memberikan pelayana yang baik pada murid.

Guru akan menjadi bagian dari komunitas yang akan mempraktikkan coaching model TIRTA.

Comentarios


Komentar

Partagez vos idéesSoyez le premier à rédiger un commentaire.
bottom of page