Contoh 1 RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA
A. Latar Belakang
Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu ‘menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. oleh sebab itu peran seorang coach (pendidik) adalah menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam proses coaching, murid diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif agar kekuatan kodrat anak terpancar dari dirinya.
Masih terkait dengan kemerdekaan belajar, proses coaching merupakan proses untuk mengaktivasi kerja otak murid. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dalam dapat membuat murid melakukan metakognisi. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan dalam proses coaching juga membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam. Yang akhirnya, murid dapat menemukan potensi dan mengembangkannya. Murid kita di sekolah tentunya memiliki potensi yang berbeda-beda dan menunggu untuk dikembangkan. Pengembangan potensi inilah yang menjadi tugas seorang guru. Apakah pengembangan diri anak ini cepat, perlahan-lahan atau bahkan berhenti adalah tanggung jawab seorang guru. Pengembangan diri anak dapat dimaksimalkan dengan proses coaching. Harapannya, proses coaching dapat menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan dalam belajar.
B. Tujuan
1. Melatih keterampilan CGP untuk menjadi seorang Coach bagi muridnya (coachee)
2. Melatih CGP untuk dapat membangun komunikasi yang memberdayakan yakni
1. Komunikasi asertif, yaitu komunikasi untuk membangun relasi yang memunculkan rasa nyaman dan percaya, komunikasi yang menyamakan posisi diri dengan lawan bicara serta membangun rasa percaya dan respect.
2. Menjadi Pendengar aktif yaitu pendengar yang tidak hanya ‘mendengar’ (secara sepintas lalu) tetapi juga ‘mendengarkan’ ( hadir seutuhnya dalam kontek pembicaraan)
3. Bertanya efektif yaitu ketrampilan seorang coach untuk bertanya dengan pertanyaan yang bersifat terbuka, focus pada tujun, reflektif, mengukur pemahaman, eksplorasi dan aksi.
4. Memberikan umpan balik yang positif yakni memberikan respon atau masukan yang dapat membantu coachee merasa nyaman dan percaya diri dalam berkomunikasi dengan coach.
3. Menerapkan model TIRTA dalam proses coaching untuk membantu coachee memaksimalkan potensinya dalam mengatasi masalah yang dihadapi.
C. Linimasa Tindakan yang akan dilakukan dalam aksi nyata
1. Melaporkan kepada kepala sekolah terkait kegiatan Pendampingan Individu 4 bersama Pengajar praktik yang dilakukan di sekolah.
2. Membuat janji dengan rekan sejawat (coachee)
3. Melaksanakan Coaching dengan menerapkan model TIRTA
4. Melakukan refleksi tentang pelaksaan coaching bersama Pengajar praktik yang berperan sebagi pengamat.
5. Mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk foto dan video.
D. Waktu Pelaksanaan
Rencana pelaksaan aksi nyata ini adalah pada saat Pendampingan Individual ke 4 yang akan dilaksanakan pada bulan Februari 2022 bersama pengajar Praktik Bapak Timon
Contoh 2 RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA
LATAR BELAKANG
Dalam konteks pendidikan ,Coaching merupakan proses menuntun belajar murid untuk mencapai kodratnya. Guru sebagai seorang pamong, harus mampu menuntun muridnya untuk mengembangkan potensi diri, kekuatan diri, dan mampu menuntun untuk menemukan solusinya sendiri ketika diperhadapkan pada masalah. Sebagai seorang coach, guru harus mampu membangun komunikasi,menjadi teman, mendengarkan dengan baik, juga mampu memberikan pertanyaan reflektif, agar terjadi umpan balik, dan dapat menuntun cochee dalam mengambil berbagai alternatif hingga dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab melalui Tahapan TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, Tanggung Jawab), dengan proses yang bermakna.
TUJUAN
Tujuan yang dapat dicapai dari Rencana Aksi Coaching adalah :
1. Melatih coach dalam meningkatkan ketrampilan coaching.
2. Memberi kesempatan kepada cochee untuk menyampaikan apa yang dialami seluas-luasnya.
3. Menjadi teman berbagi antara coach dan coachee
4. Menumbuhkembangkan potensi dalam diri cochee
LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN DALAM AKSI NYATA
Linimasa Rencana Aksi Coaching :
1. Membuat Rencana Aksi ( Desember 2021)
2. Meminta Ijin Kepala Sekolah ( Desember 2021)
3. Melakukan pendekatan kepada rekan sejawat dan membuat kesepakatan untuk pelaksanaan praktek coaching (Desember 2021)
4. Mengkomunikasikan dengan teman sejawat yang dipilih untuk berdiskusi tentang tema coaching (Desember 2021)
5. Membuat Skenario Coaching (Januari 2022)
6. Berlatih bersama (Januari 2022)
7. Melakukan praktek Coaching menggunakan Model TIRTA (Februari 2022) dengan Pengajar Praktik Bapak Isai Kause, S.Pd sebagai pengamat (Februari 2022) 8. Melakukan Refleksi Bersama (Februari 2022)
9. Melaporkan hasil coaching kepada Kepala Sekolah (Februari 2022)
10. Kegiatan ini akan didokumentasikan oleh coach (Februari 2022)
Contoh 3 RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA
Latar Belakang Konsep
Pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara menekankan bahwa tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. oleh sebab itu keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam proses coaching, murid diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.
Tujuan
Membantu menumbuhkan sikap optimism murid dan rekan sejawat dalam menghadapi tantangan hidup lewat penggalian potensi diri di sesi coaching
Menciptakan iklim belajar yang kondusif, aman dan nyaman untuk peningkatan prestasi dan motivasi belajar bagi murid dan guru.
Menambah keharmonisan di komunitas sekolah agar proses pembelajaran dan penerapan budaya positif dapat berjalan dengan baik
LINIMASA TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN DALAM AKSI NYATA
Membuat rancangan kegiatan dan jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan coaching
Mohon ijin kepada kepala sekolah untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan coaching kepada rekan guru dalam komunitas praktisi
Sosialisasi dan pelatihan coaching kepada rekan guru dalam komunitas praktisi
Melakukan kegiatan coaching di komunitas sekolah pada saat pendampingan Individu.
Mengevaluasi dan merefleksi ketercapaian hasil kegiatan melalui data yang telah terkumpul yang mana hasilnya sebagai tolok ukur dan tindak lanjut kedepannya dalam penerapan praktik coaching di sekolah.
Tolok Ukur
Tumbuhnya sikap optimisme murid lewat penggalian potensi diri dari sesi coaching
Terciptanya iklim belajar yang kondusif serta meningkatnya motivasi dan prestasi belajar murid dan guru dalam pembelajaran.
Terciptanya harmonisasi di komunitas sekolah.
Dukungan
Kepala sekolah
Wali kelas
Guru dan Tenaga Pendidik
Orang tua
siswa
Comments