top of page

Contoh Jurnal Refleksi Minggu ke dua puluh satu (21) Pendidikan Calon Guru Penggerak

Salam dan Bahagia

Memimpin sebuah komunitas atau sebuah kelompok bukan sebuah perkara yang mudah. Perlu banyak bekal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin agar bisa memaksimalkan segala hal yang ada di dalam komunitas atau kelompok tersebut.


Salah satu aspek yang sangat fundamental bagi seorang pemimpin adalah bagaimana cara pandang seorang pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya.


Jika dilihat dari secara umum, dalam pengelolaan sumber daya selama ini kita hanya lebih fokus terhadap sumber daya yang sudah terlihat dan yang sudah terbukti hasilnya dan mengabaikan sumber daya yang lain yang sebenarnya bisa dikembangkan menjadi aset sekolah yang lebih baik kedepannya.


Pada umumnya Pengelolaan Sumber Daya dalam komunitas/kelompok menggunakan 2 pendekatan yaitu:

Pendekatan berbasis kekurangan atau (Defisit Based thinking).

Pada pendekatan ini biasanya pemimpin akan fokus pada apa yang mengganggu apa yang kurang dan apa yang tidak bekerja segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif semakin lama secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.


Namun, pemimpin dalam sebuah komunitas yang baik dan mengutamakan berkembangnya komunitas yang dipimpinnya maka harus menggunakan pendekatan berbasis aset atau (Asset Based Thinking). Pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir. Kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja yang menjadi inspirasi yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Di dalam sebuah komunitas yang menggunakan pendekatan berbasis aset, kesemuanya digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas.

Lebih lanjut, pendekatan ini juga fokus pada

  1. Aset dan kekuatan,

  2. Membayangkan masa depan

  3. Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut

  4. Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan)

  5. Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan

  6. Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan

Jika kita tarik lebih dalam lagi, Asset-Based Community Development (ABCD) merupakan sebuah pendekatan yang dibangun dari kemampuan, pengalaman, pengetahuan, dan hasrat yang dimiliki oleh anggota komunitas, kekuatan perkumpulan lokal, dan dukungan positif dari lembaga lokal untuk menciptakan kehidupan komunitas yang berkelanjutan (Kretzman, 2010).


Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) menekankan pada nilai, prinsip dan cara berpikir mengenai dunia. Pendekatan ini memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman (2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif.


Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.


Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas. Selama ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah yang sedang dihadapi.


Sekolah adalah merupakan miniatur dari sebuah tatanan masyarakat di suatu daerah. Lebih lanjut, sekolah merupakan sebuah komunitas yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah.


Sebagai seorang pemimpin, sumberdaya yang ada di lingkungan sekolah maupun sumberdaya yang ada di sekitar lingkungan sekolah merupakan modal/aset yang sangat bermanfaat bagi perkembangan sebuah komunitas sekolah.


Aset-aset ini menjadi tulang punggung yang bisa membawa lingkungan sekolah yang berpihak pada kebahagiaan para peserta didik. Dengan memaksimalkan aset/modal yang ada maka aset/modal tersebut akan bergerak secara optimal.


Berbicara tentang aset/ modal, sekolah memiliki 7 aset yang bisa digerakkan dan dikembangkan sehingga bisa memaksimalkan hal-hal positif yang berada pada sekolah tersebut sehingga bisa menuju ke arah yang lebih baik.


  1. Modal manusia

  2. modal sosial

  3. modal fisik

  4. modal lingkungan

  5. modal finansial

  6. modal politik dan

  7. modal Agama dan budaya

7 Modal diatas merupakan modal-modal yang harus bisa dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin karena apabila kita sudah memutuskan melakukan suatu perubahan dari hal positif yang ada pada sekolah maka seluruh warga sekolah dan unsur terkait yang ada pada ketujuh aset/modal tersebut harus bisa berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perubahan dan perubahan tersebut pasti akan terjadi.


CGP merasa bersyukur dan bahagia karena di minggu ini CGP mendapatkan ilmu baru yang sangat bermanfaat bagi CGP kedepan bagaimana mengelola sumber daya dengan baik.

CGP juga sangat bersyukur karena materi ini merubah pola pikir CGP agar bisa memiliki kolaborasi dan membina hubungan antar warga sekolah, seperti hubungan guru-guru, guru – kepala sekolah, guru – murid – guru, guru – staf sekolah – guru, staf sekolah – murid – staf sekolah, ataupun kepala sekolah – murid – kepala sekolah menjadi sangat penting untuk membangun sekolah yang sehat dan inklusif.


Dari materi minggu ini CGP juga lebih mengetahui dan memahami alangkah pentingnya dukungan-dukungan dari orang tua murid,masyarakat, komunitas serta unsur pemerintahan yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

Salam dan Bahagia

Comentarios


Komentar

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page