Contoh Jurnal Refleksi Minggu pertama (1) Pendidikan Calon Guru Penggerak
- Spensixteen's English Class
- 13 Nov 2022
- 2 menit membaca
Diperbarui: 11 Des 2022
Contoh Jurnal Minggu pertama (1) Pendidikan Calon Guru Penggerak
Dulu sebelum menjadi seorang guru sekarang ini, saya menghabiskan 12 Tahun di bangku sekolah dengan rutinitas seperti masuk kelas, disapa guru, berdoa, membuka halaman buku sesuai arahan guru, mengerjakan tugas sesuai perintah guru, setelah itu berdoa dan selesai . Dalam benak saya, enak juga menjadi seorang guru dengan rutinitas seperti itu. Mengontrol semua kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir dan tidak ada yang menggubris, menyanggah atau pun bertanya pada guru. Semua peserta didik menganggap bahwa buku dan guru merupakan sumber mutlak Ilmu pengetahuan. Semua peserta didik seakan-akan āterhipnotisā untuk berpikir bahwa guru adalah kunci dari semua masa depan kita semua yang patut ādiseganiā, ādihargaiā dan bahkan kalau perlu āditakutiā. Maka Kekuasaan mutlak di kelas adalah guru dan guru harus menjadi pusat dalam setiap pembelajaran.
Dari pengalaman tersebut, saya pun membulatkan tekad untuk masuk ke fakultas keguruan demi mengejar cita-cita saya agar bisa ādihargaiā dan ādihormatiā nantinya oleh anak didik saya.
Setelah menjadi seorang guru, semua pengalaman yang saya lihat selama 12 tahun di bangku sekolah saya aplikasi kan di dalam kelas. Rutinitas yang selama 12 tahun saya dapatkan seperti masuk kelas, disapa murid, berdoa, membuka halaman buku sesuai arahan saya, mengerjakan tugas sesuai perintah diaplikasikan kembali ke dalam. Saya mengontrol penuh keadaan kelas dan kekuasaan mutlak pun ada ditangan saya sebagai seorang guru. Harapannya adalah ādiseganiā, ādihargaiā dan bahkan kalau perlu āditakutiā oleh para siswa.
Namun, Pemikiran pragmatis saya tentang rutinitas sekolah, kelas dan terutama murid berubah 180 derajat.
Kata āMENGHAMBAā pada murid menjadi āpukulanā telak bagi saya sebagai seorang pendidik ketika memulai mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak.
Meskipun pendidikan Calon Guru Penggerak yang saya ikuti ini baru berjalan 1 minggu lebih, namun kata āMenghambaā menjadi kata Favorit saya. Kata tersebut seakan-akan memberikan tamparan yang sangat keras terhadap konsep yang selama ini saya aplikasi kan ke dalam kelas.
āMenghambaā pada murid membuat saya kembali merefleksikan diri saya tentang apa tujuan sebenarnya ketika kita menjadi seorang guru.
Konsep, gagasan serta ide-ide yang di tawarkan oleh Bapak Pendidikan āKi Hajar Dewantaraā menjadikan saya untuk berpikir lebih dalam lagi tentang pendidikan dan tugas menjadi seorang guru.
Dengan āMenghambaā kepada murid maka semua penghargaan dan penghormatan akan datang dengan sendirinya.
Semoga dengan mengikuti Pendidikan Calon Guru penggerak ini, saya bisa mentransformasi pola pikir saya dan belajar hal-hal baru yang dapat membantu saya untuk bisa terus āMenghambaā pada murid-murid saya.
ŠŠ¾Š¼ŠµŠ½ŃŠ°ŃŠø