Contoh Jawaban 1 Modul 3.2.a.4.2. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Pemimpin dalam Pembelajaran
Jawaban Studi Kasus 1 :
Saya melihat kasus Ibu Lilin sebagai kasus yang terkait dengan profesionalitas seorang guru. Disinilah Ibu Lilin diuji 100% dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru yang profesional. Mampu menyelesaikan masalah dalam setiap keadaan dan setiap waktu. Ibu lilin perlu memiliki kemampuan memotivasi belajar, memahami potensi murid, sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal. Perlu digaris bawahi bahwa Ibu Lilin juga memiliki peran sangat penting dalam pendidikan karakter murid karena Ibu Lilin merupakan sosok yang sudah semestinya dapat memberikan contoh bagi semua siswa. Ibu Lilin juga yang memiliki tugas untuk mendidik murid, berkomunikasi dan berinteraksi dengan murid di kelas maupun di luar kelas. Sehingga, peran Ibu Lilin yang cocok untuk pendidikan karakter ini adalah Ibu Lilin sebagai teladan. Ibu Lilin sebagai teladan ini dapat dilihat dari tiga aspek yaitu sikap, perkataan dan perbuatan dimana ketiga aspek ini pasti ada dalam diri setiap manusia dan saling berkaitan satu sama lain. Sikap seseorang dapat dilihat dalam setiap perbuatan dan tutur katanya, sehingga teladan yang dapat dengan baik diikuti oleh murid yaitu melalui aspek perbuatan karena dalam perbuatan tidak menutup kemungkinan terdapat aspek sikap dan perkataan. Sehingga aspek perbuatan harus lebih ditonjolkan dalam keteladanan seorang Ibu Lilin.
Kreativitas Ibu Lilin pun dituntut. Kreativitas sebagai sebuah kemampuan penting yang perlu dimiliki oleh seseorang. Kreativitas sebagai sebuah gagasan harus diubah menjadi realitas, yaitu diubah menjadi sebuah inovasi. Suatu kreativitas dimulai dengan adanya kemampuan individu untuk dapat berbuat lebih baik lagi. Guru kreatif tidak akan merasa cukup hanya menyampaikan materi saja. la selalu memikirkan bagaimana caranya agar materi yang diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik dan lebih lanjut mereka merasa senang ketika mempelajari materi tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa Ibu Lilin harus kreatif, di antaranya adalah:
1. Dengan semangat penuh kreativitas, murid akan tertarik dengan apa yang diajarkan oleh Ibu Lilin
2. Pelajaran yang diajarkan menjadi menarik
3. murid akan bersemangat belajar
4. murid akan menjadi lebih mandiri
5. murid akan lebih mudah memecahkan masalah
6. Ibu Lilin mampu memberikan inpirasi yang beragam kepada murid tentang berbagai persolan dan model pemecahannya
7. Kreativitas Ibu Lilin mengajar akan menjadikan murid menjadi individu yang mampu mewujudkan diri sepenuhnya melalui ide-ide yang mereka hasilkan
8. Proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan
9. murid akan menjadi lebih mandiri murid akan menjadi lebih mudah memecahkan masalah dan murid akan menjadi lebih senang menghadapi tantangan
10. Dapat mendatangkan kepuasan bagi Ibu Lilin maupun muridnya.
Guru yang kreatif akan selalu mencari cara bagaimana melakukan aktivitasnya agar dapat mencapai target yang diinginkan. Pikirannya akan dipenuhi pemikiran-pemikiran kreatif.
Ibu Lilin secepatnya memunculkan pemikiran - pemikiran kreatif bisa dengan berdiskusi bersama rekan sejawat melalui MGMP atau lainnya. Pemikiran-pemikiran kreatif yang harus dimiliki seorang guru antara lain :
a. Peka Terhadap Permasalahan. Guru yang mempunyai pemikiran kreatif cenderung peka terhadap berbagai permasalahan yang ada di sekitarnya. Ia selalu memantau perkembangan yang terjadi di sekitarnya. Ketika di sekitarnya muncul permasalahan, guru akan dengan cepat mencoba mencari solusinya. Jadi, sebelum masalah tersebut semakin meluas, guru sudah bisa mengatasinya. Sifat peka terhadap masalah perlu dikembangkan karena murid seringkali susah mengungkapkan masalah yagn mereka alami. Guru sebaiknya peka terhadap perubahan yang terjadi pada murid sehingga masalah yang mereka hadapi bisa sesegera mungkin diatasi.
b. Banyak Ide. Guru yang memiliki pemikiran kreatif mempunyai banyak ide cerdas. Jika terjadi suatu masalah, ia akan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi dengan ide-idenya yang brilian. Pada sebuah rapat, misalnya, ketika guru lain belum mampu mengusulkan jalan keluar terkait permasalahan yang terjadi, guru kreatif akan dengan cepat menyodorkan idenya.
c. Luwes. Seorang guru yang mempunyai pemikiran kreatif cenderung luwes dalam melakukan berbagai kegiatan serta mudah beradaptasi dengan lingkungan. Orang yang berpikir kreatif cenderung dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Seorang guru yang kreatif juga cenderung tidak konvensional. Jika saat ini semua orang sudah beralih dari mesin ketik manual ke komputer maka guru kreatif dapat dengan mudah beradaptasi dengan alat baru tersebut. Ketika kurikulum terbaru diluncurkan, guru kreatif dapat dengan mudah mempelajari dan memahaminya.
d. Mempunyai Motivasi yang Kuat Supaya bisa menjadi motivator yang handal, seseorang harus menjadi motivator bagi dirinya terlebih dahulu, tidak terkecuali guru. Guru yang hebat cenderung bisa memotivasi dirinya, juga peserta didiknya dengan baik. Jadi, selain memberikan materi, guru juga memberikan motivasi yang kuat, dan contoh sikap serta perilaku yang baik bagi muridnyanya. Motivasi yang kuat pada diri seseorang bisa dilihat dari tindakannya. Guru juga demikian. Guru yang memiliki motivasi kuat akan bekerja dengan sungguh[1]sungguh. Motivasi yang ada dalam diri guru akan mempengaruhi peserta didiknya. Mereka akan mencontoh guru dan memotivasi diri agar menjadi pribadi yang unggul.
e. Mempunyai Kemampuan Berkonsentrasi. Seorang guru yang sudah mampu menata pemikiran kreatifnya dengan baik, akan memiliki kemampuan berkonsentrasi yang bagus sehingga dapat menjalani profesinya dengan baik. Kemampuan berkonsentrasi memegang peranan penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Tanpa konsentrasi yang baik, orang tersebut akan mengalami kegagalan, ia tidak akan mampu memusatkan perhatiannya untuk mengatasi masalah. Akibatnya, ia tidak mampu menyelesaikan berbagai masalah karena tidak pernah fokus menyelesaikan masalah satu per satu. Konsentrasi tinggi juga dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dalam keadaan mendesak. Saat terdesak, hanya orang yang dapat berkonsentrasilah yang akan bisa bertindak dengan tepat. Dengan tenang, ia akan melakukan tindakan yang tepat sehingga masalah dapat diselesaikan dengan baik. Demikian pula Ibu Lilin. Sikap tenang dan konsentrasi ketika menghadapi masalah di kelas akan membuat penyelesaian masalah menjadi lancar. Sebaliknya, saat Ibu Lilin tidak tenang, dikhawatirkan tindakannya malah akan memicu kepanikan.
Jika saya sebagai Kepala sekolah Ibu Lilin, maka langkah pertama saya akan memanggil guru BK untuk menanyakan sudah sejauh mana penanganannya. Langkah kedua saya akan melakukan coaching kepada salah seorang murid yang terlibat dalam kasus dengan Ibu Lilin dan juga kepada Ibu Lilin sendiri. Setelah itu, langkah ketiga saya akan mengundang orang tua/wali murid dari murid yang terlibat, Ibu Lilin dan BK untuk duduk bersama sebagai satu kesatuan dalam komunitas sekolah yang harus saling menghargai, menjaga keharmonisan dan kekeluargaan , langkah keempat mengambil keputusan yang sudah terlebih dahulu menggunakan rumus 4-3-9, 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah.
Langkah kelima : mengadakan rapat bersama semua guru dan pegawai untuk menyampaikan dan mengingatkan kembali terkait pengembangan sekolah yang berfokus pada kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh sekolah (aset) dan tidak fokus pada kekurangan serta masalah dan hambatan yang ada, jika perlu fokus melaksanakan aksi yang sudah diprogramkan, dengan melihat kesuksesan yang telah diraih.
Jawaban Studi Kasus 2 :
Menurut saya, Pak Pupur seharusnya dapat secepatnya mengambil keputusan. Pak Pupur ini mengalami dilema etika. Pak Pupur bisa menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Pak Pupur merasa sedih kemungkinan karena tidak bisa mengajar lagi jika ia lolos dalam seleksi dan menjadi pengawas. Padahal Pak Pupur yang juga menjadi salah satu aset sekolah dari sumber daya manusia alangkah lebih baik mengembangkan karier dan meningkatkan kemampuan dalam diri. Pak Pupur bisa membagikan pengalaman dan ilmunya kepada rekan guru lainnya agar bisa juga mendapat pencerahan, ide untuk mengembangkan sumber daya yang ada di sekolah untuk terus memajukan sekolah.
Jika saya sebagai Kepala Sekolah, maka saya menyerahkan pilihan sepenuhnya kepada Pak Pupur dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan
Comentarios