Salam dan Bahagia.
Seorang pemimpin yang ideal pada umumnya harus bisa memiliki nilai-nilai universal yang dia percayai sebagai panduan hidup bermasyarakat dan komunitas. Nilai-nilai universal seperti:
Jujur
Disiplin
Mandiri
Reflektif
Kolaboratif
kreatif
Berpihak pada kepentingan orang banyak
Seorang pemimpin memiliki berbagai banyak tugas yang harus diemban. Selain mengerjakan tugas-tugas yang bersifat administratif, seorang pemimpin yang memiliki nilai-nilai universal tentunya juga bertugas untuk memastikan segala sumber daya yang dipimpinnya bisa berjalan optimal sehingga semua program-program yang ingin dijalankan bisa berjalan dengan baik.
Sumberdaya memiliki peran yang sangat vital dalam menjalankan sebuah organisasi atau komunitas. Dengan memiliki sumberdaya yang optimal maka jalannya komunitas tersebut akan semakin baik.
Namun, kita tidak bisa pungkiri bahwa setiap komunitas pasti memiliki sumberdaya yang berbeda-beda. Ada komunitas atau organisasi yang sudah memiliki sumberdaya yang menjanjikan namun ada juga yang sumberdayanya belum maksimal.
Terkadang jika sumber daya yang dimiliki belum memadai, maka akan ada pemikiran pesimis dalam menjalankan komunitas atau kelompok tersebut.
Namun, jika kita melihat esensi dari seorang pemimpin maka kita bisa menyimpulkan bahwa seorang pemimpin yang baik memiliki tugas untuk bisa memaksimalkan seluruh sumber daya yang ada di dalam komunitas atau kelompok yang dipimpinnya.
Di dalam dunia pendidikan, sebagai seorang pemimpin pembelajaran tentunya akan menghadapi berbagai macam permasalahan yang kemudian menuntut kita mengambil keputusan apakah itu sebuah Dilema Etika maupun bujukan moral.
Namun selain mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran juga harus bisa memiliki kompetensi dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah.
Berbicara tentang peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya di sekolah, CGP mengambil gambaran bahwa peran seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya di sekolah yaitu mengoptimalkan kelebihan dari Sumber daya yang dimiliki sekolah dan digunakan untuk mengembangkannya ke arah yang lebih baik.
Sumber daya seperti siswa, guru maupun hal-hal yang dimiliki sekolah merupakan aset sumber daya sekolah yang bisa di optimal-kan ke arah lebih baik.
Pada modul 1.3 tentang visi guru penggerak kita telah mempelajari bahwa Perubahan yang positif di sekolah tidak akan terjadi jika pertanyaan yang diajukan mengenai kondisi sekolah saat ini diawali dengan permasalahan yang terjadi atau mencari aktor sekolah yang melakukan kesalahan. Pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Mengapa capaian hasil belajar siswa rendah?”, “Apa yang membuat rencana kegiatan sekolah tidak berjalan lancar?”, dan lain sebagainya. Motivasi untuk melakukan perubahan tentu akan berangsur menurun jika diskusi diarahkan pada permasalahan. Suasana psikologis yang terbangun tentu akan berbeda jika pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif seperti:
Hal-hal baik apa yang pernah dicapai murid di kelas?
Apa hal menarik yang dapat dipetik pelajarannya dari setiap guru di kelas?
Bagaimana mengembangkan praktik baik setiap guru untuk dipertahankan sebagai budaya sekolah?
CGP menilai bahwa modul yang dipelajari di modul 1.3 memiliki korelasi dengan apa yang dipelajari saat ini yaitu modul 3.2 yaitu pemimpin dalam pengelolaan sumber daya.
Dari kedua modul ini mengajak kita para CGP untuk bisa memahami bahwa untuk dapat memberikan lingkungan belajar yang nyaman dan bahagia bagi peserta didik maka butuh keputusan-keputusan visioner yang dilihat dari aset-aset yang positif dan bagaimana mengelolanya dengan baik sehingga bisa dikembangkan ke depannya yang bertujuan untuk memberikan pengalaman-pengalaman yang luar biasa di dalam lingkungan sekolah.
Lebih lanjut, sebagai seorang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya harus mengetahui ekosistem yang ada di sekolah. Dalam ilmu Biologi, Ekosistem adalah Interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan ekosistem yang mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.
Sekolah sebagai Ekosistem adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik atau unsur yang hidup dan faktor abiotik atau unsur yang tidak hidup.
Unsur-unsur biotik dalam ekosistem sekolah beberapa di antaranya adalah:
Murid yaitu anak yang sedang belajar di sekolah
Kepala sekolah yaitu guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin suatu sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar
Guru yaitu orang yang profesinya mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
Staf atau tenaga kependidikan yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan
Pengawas sekolah yaitu guru PNS yang diangkat dalam jabatan pengawas dalam satuan pendidikan
Orang tua murid dan masyarakat sekitar sekolah
Adapun unsur-unsur abiotik dalam ekosistem sekolah diantaranya adalah:
1. Keuangan yaitu semua sumber pendanaan yang dimiliki oleh sekolah yang dikelola untuk keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan.
2. Sarana dan prasarana yaitu alat yang digunakan baik secara langsung dan tidak langsung yang pengelolaannya ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan
Pada umumnya seorang pemimpin yang memimpin sebuah komunitas atau kelompok melakukan pendekatan
berbasis kekurangan atau (Defisit Based thinking).
Pada pendekatan ini biasanya pemimpin akan fokus pada apa yang mengganggu apa yang kurang dan apa yang tidak bekerja segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif semakin lama secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.
Namun, sebagai seorang Guru penggerak dan pemimpin dalam sebuah komunitas kelas harus bisa melakukan pendekatan berbasis aset atau (Asset Based Thinking). Pendekatan berbasis aset merupakan cara praktis menemukenali hal-hal yang positif dalam kehidupan dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir. Kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja yang menjadi inspirasi yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Di dalam sebuah komunitas yang menggunakan pendekatan berbasis aset, kesemuanya digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas.
Dari penjelasan di atas penulis bisa menyimpulkan bahwa, Seorang pemimpin yang baik harus bisa mengelola sumber daya yang ada di komunitas atau kelompok yang dimilikinya. Selain itu, Seorang pemimpin dalam mengelola sumber daya harus bisa melihat aset-aset berharga yang dimiliki untuk bisa tersu dikembangkan ke arah yang lebih baik.
Minggu ini CGP merasa bahagia. Selain telah mempelajari modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, minggu ini CGP juga sedang mempelajari hal baru yang tidak kalah luar biasa yaitu modul 3.2 Pemimpin dalam mengelola sumber daya.
CGP juga merasa bahagia karena bisa berkumpul kembali dengan CGP-CGP Hebat dan juga PP-PP hebat dalam ruang Lokakarya.
Semoga Ilmu yang CGP pelajari dan dapatkan dalam minggu ini bisa menjadikan bekal yang berharga sebagai seorang guru yang berpihak pada kemerdekaan dan kebahagiaan peserta didik.
Salam dan Bahagia
Comments